Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia akan segera melakukan rebalancing atau pengocokan ulang indeks LQ45. Bagaimana prospek ke depannya?
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan indeks LQ45 berpotensi terus menguat. Pasalnya akan ada banyak investor ikut mengubah portofolionya.
“Menurut saya LQ45 akan menguat sampai saat tanggal efektifnya, lalu beberapa saat melemah, itu pun paling sementara aja. Pada saat efektifnya itu banyak yang melakukan perpindahan saham,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
William menambahkan investor asing berpotensi masuk ke pendatang baru. Namun, menurutnya investor juga tetap harus mencermati saham konvensional seperti TLKM dan BBCA yang masih menjadi andalan.
"Jadi fokusnya ke pendatang baru, selanjutnya BBCA, TLKM, MDKA, TPIA, CPIN,” imbuhnya.
Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan Mitratel paling berpotensi masuk LQ45 menggunakan fast entry. Selain itu, dia juga menjagokan PT Bank Jago Tbk. (ARTO).
Baca Juga
“Saya proyeksikan ARTO bisa masuk LQ45, MTEL mungkin bila masuk kriteria fast entry, untuk saham keluar bisa dari sektor konstruksi,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Menurutnya kedua emiten pas untuk masuk dalam indeks paling cair itu. Pasalnya, saham-saham penggerak LQ45 adalah keuangan, telekomunikasi, consumer good, dan idustri otomotif.
Wawan mengatakan sektor-sektor saham itu diuntungkan oleh pemulihan ekonomi dan juga insentif yang diberikan pemerintah seperti diskon PPNBM.
“Untuk sektor-sektor ini saya melihat akan baik kinerjanya di tahun ini,” katanya.