Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan keempat Januari berpotensi tembus 6.798.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG saat ini dalam momentum bullish yang kuat karena hampir mencapai resisten krusial di level 6754. Selanjutnya, IHSG akan mengonfirmasi awal dari fase uptrend wave jika menembus level 6754.
"Level support IHSG berada di 6660, 6600 and 6575, sementara level resistennya di 6738, 6754 dan 6798. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral," katanya dalam rekomendasi harian Sabtu (22/1/2022).
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia mencatat IHSG sepanjang pekan ditutup meningkat 0,49 persen menjadi 6.726,373 dari posisi 6.693,401 pada pekan yang lalu. Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen menjadi Rp8.463,010 triliun dari Rp8.360,735 triliun pada penutupan pekan lalu.
Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan mencatatkan perubahan sebesar 0,13 persen menjadi Rp11,516 triliun dari Rp11,531 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Perubahan turut terjadi di rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 4,65 persen menjadi 1.302.330 transaksi dari 1.365.875 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 5,49 persen menjadi 17,731 miliar saham dari 18,761 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, menurut Ivan antara lain sebagai berikut:
*ASII, Daily (5600) (ROE: 7.15%; PER: 15.14x; EPS: 369.80; PBV: 1.08; Beta: 1.22):*
ASII ditutup menguat di level 5600 pada 21 Januari 2022. ASII berpeluang melanjutkan fase koreksi jangka menengah menengah menuju Fibonacci Retracement 61.8 di level 5325. Akan menjadi indikasi pembalikan tren apabila ASII tetap menguat melewati resisten di 5800. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bearish. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 5300-5400 dengan target harga terdekat di 6000.
*BBNI, Daily (7175) (ROE: 6.34%; PER: 17.02x; EPS: 418.72; PBV: 1.08; Beta: 1.49):*
BBNI ditutup menguat di level 7175 pada 21 Januari 2022. BBNI saat ini berada dalam fase uptrend yang lemah sebagai bagian dari wave 5. BBNI dapat mencapai target terdekat di level 7350 jika masih berada di atas level 7000. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan kondisi bullish. HOLD atau TRADING BUY pada rentang harga 6975-7025 dengan target harga terdekat di level 7350.
*INCO, Daily (5025) (ROE: 5.82%; PER: 28.28x; EPS: 177.66; PBV: 1.65; Beta: 1.59):*
INCO ditutup menguat di level 5025 pada 21 Januari 2022. INCO diperkirakan akan segera menyelesaikan struktur wave (a) dan berpotensi melemah dan membentuk wave (b) sebelum kenaikan berikutnya. Target koreksi terdekat yaitu di level 5050 sementara idealnya dapat mencapai Fibonacci Retracement 38.2% di level 4820. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bullish. BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 4790-4840 dengan target harga terdekat di level 5250.
*INKP, Daily (7900) (ROE: 8.46%; PER: 7.77x; EPS: 1016.71; PBV: 0.65; Beta: 1.72):*
INKP ditutup menguat di level 7900 pada 21 Januari 2022. INKP berhasil mengalami rebound setelah hampir mencapai support di level 7325. Saat ini INKP berpeluang untuk kembali menguat menuju target pertama di 7800 jika harga penutupannya di level 7700 atau lebih. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bearish. HOLD atau TAKE PROFIT sebagian di level 7950 sebagai target harga terdekat.
*SMGR, Daily (6925) (ROE: 3.55%; PER: 29.44x; EPS: 235.20; PBV: 1.05; Beta: 1.28):*
SMGR ditutup menguat di level 6925 pada 21 Januari 2022. SMGR diperkirakan berada di awal dari tren naik jangka pendek karena munculnya bullish divergence pada beberapa indikator. SMGR berpeluang mencapai target terdekat di 7400 selama harga masih di atas support 6550. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross. SPECULATIVE BUY pada rentang harga 6650-6800 dengan target harga bertahap di level 7400 and 7900.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.