Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Rebound, Saham INCO, BBRI dan ANTM Dilepas Asing

Sebanyak 173 saham menguat, 84 saham melemah, dan 223 diperdagangkan stagnan pagi ini.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke zona hijau pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,20 persen menjadi 6.604,85 pada Kamis (20/1/2022) pukul 09.01 WIB. Sesaat setelah perdagangan dibuka, indeks sempat menyentuh level tertinggi 6.612 dan level terendah 6.598.

Sebanyak 173 saham menguat, 84 saham melemah, dan 223 diperdagangkan stagnan pagi ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp8.334,89 triliun.

Investor asing tercatat melakukan penjualan senilai Rp435,6 miliar. Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi salah satu saham yang paling banyak dilepas investor asing pagi ini senilai Rp29,9 miliar. Akan tetapi, harga saham INCO naik 2,76 persen menjadi Rp5.025.

Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga banyak dijual asing senilai Rp10,4 miliar dan harganya turun 0,24 persen menjadi Rp4.120.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing, yakni senilai Rp6,9 miliar. Harga saham ANTM naik 2,32 persen ke level Rp1.765.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan hampir seluruh sektor cenderung bergerak negatif dan menekan pergerakan IHSG kemarin.

Berdasarkan analisa teknikal, Nico memprediksi saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dengan potensi rebound tipis. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.562 – 6.616.

"Pertemuan Bank Indonesia hari ini akan mencuri perhatian pelaku pasar dan investor, apakah formalitas ataukah ada hal lain yang mampu menjaga pasar," kata Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper