Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham emiten batu bara kembali memanas seiring dengan rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor, yang sebelumnya disetop pada bulan ini.
Pada perdagangan Rabu (12/1/2022) pukul 10.38 WIB, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik 7,86 persen menjadi Rp29.500. Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) juga naik 0,43 persen menuju Rp2.350.
Anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) melesat 19,49 persen menjadi Rp705. Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) naik 0,61 persen ke Rp1.655, dan saham PT Indo Tambangraya Megah meningkat 0,87 persen ke Rp20.350.
Sementara itu, pemerintah memastikan ekspor batu bara mulai dibuka bertahap pada Rabu 12 Januari 2022. Pada awal pekan 10 Januari 2022, proses pengapalan mulai dilakukan oleh sejumlah perusahaan tambang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa saat ini pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri mencapai 15 hari operasi menuju 25 hari operasi.
“Sudah ada beberapa belas kapal yang sudah diisi batu bara telah diverifikasi malam ini, besok akan dilepas. Kapan mau dibuka ekspor secara bertahap kita lihat Rabu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Baca Juga
Pemerintah kata dia benar-benar akan menyelesaikan masalah pasokan untuk PLN dan IPP. Salah satunya dengan meniadakan skema penjualan free on board (FOB) melainkan dengan skema cost in insurance and freight (CIF).
“PLN tidak ada lagi FOB. Semua CIF. Tidak ada lagi PLN trading dengan trader. Jadi semua harus beli dari perusahaan,” terangnya.
Pengumuman ini sekaligus menyelesaikan larangan ekspor batu bara. Semua Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa ekspor batu bara akan diterapkan 1-31 Januari 2022.
Kebijakan ini diambil pemerintah seiring dengan menipisnya pasokan batu bara pada 17 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baik milik PLN maupun Independent Power Producer (IPP).
Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan hingga Singapura sempat melayangkan desakan agar pemerintah Indonesia membuka kembali keran ekspor komoditas batu bara ke negara mereka.