Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lesu Sesi I, Investor Asing Tetap Rajin Borong Saham

Pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.674,05 atau turun 0,26 persen.
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.674,05 atau turun 0,26 persen. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak pada rentang 6.668,80 - 6.727,76.

Tercatat, 158 saham menguat, 369 saham melemah dan 148 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign buy Rp476,82 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp234,6 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp39,2 miliar dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp38 miliar.

Sebelumnya, Analis Teknikal NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama mengungkapkan bursa Wall Street ditutup mixed pada perdagangan (10/01); dengan S&P 500 dan DJI melemah, sementara Nasdaq menguat tipis.

Sektor teknologi; yang sempat tertekan karena ekspektasi kenaikan suku bunga; terlihat mulai membukukan rebound di akhir sesi. Adapun beberapa bank besar AS kini memproyeksikan the Fed untuk menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali di tahun ini.

Dari bursa domestik, IHSG masih melanjutkan pelemahan dengan koreksi 0,15 persen kemarin; dipimpin oleh sektor teknologi yang turun 3,52 persen.

"Di sisi lain, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan ketentuan larangan ekspor batubara yang semula berlaku sepanjang Januari 2022. Untuk hari ini, indeks acuan diperkirakan masih akan tertekan dengan proyeksi rentang pergerakan di area 6.650-6.750," urainya dalam riset, Selasa (11/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper