Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Kian Hawkish, Harga Bitcoin Makin Terbenam

Harga Bitcoin terpantau pada level US$42.505 pada awal perdagangan di Asia. Level tersebut merupakan harga terendah sejak awal Desember tahun lalu saat Bitcoin anjlok ke posisi US$42.296.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin anjlok ke level terendahnya sejak Desember 2021 seiring dengan ekpektasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserves.

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (6/1/2022), harga Bitcoin terpantau pada level US$42.505 pada awal perdagangan di Asia. Level tersebut merupakan harga terendah sejak awal Desember tahun lalu saat Bitcoin anjlok ke posisi US$42.296.

Adapun, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tersebut telah melesat sekitar 500 persen sejak akhir 2019 seiring dengan kemunculan paket stimulus yang dikeluarkan negara-negara untuk menghadapi pandemi virus corona.

Aset kripto lain seperti Ether juga terpantau terkoreksi ke level harga yang terakhir terlihat pada 13 Oktober lalu. Harga aset kripto pada aplikasi decentralized finance (DeFi) seperti Uniswap dan Aave juga terpantau menurun.

Analis Aset Digital di Fundstrat Sean Farrell dan Will McEvoy dalam laporannya menjelaskan pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek akan cenderung volatil dan berisiko untuk investor. Meski demikian, mereka mengatakan investor dapat membeli Bitcoin untuk jangka panjang melalui strategi derivatif.

“Dengan kondisi makro saat ini, pengaruh dalam pasar Bitcoin, dan ketahanan aset-aset kripto alternatif, kami merekomendasikan overweight untuk Ethereum dan kontrak aset lainnya,” demikian kutipan laporan tersebut.

Fluktuasi pada aset kripto belakangan ini terjadi ditengah periode fluktuatif di pasar keuangan. Kenaikan inflasi memaksa bank sentral di berbagai negara untuk memperketat kebijakan moneter yang mengancam tingkat likuiditas beragam aset.

Stephane Ouellette, CEO dan Pendiri platform kripto FRNT Financial Inc mengatakan kebijakan The Fed saat ini mengindikasikan nada hawkish. Menurutnya, respon pasar kripto terhadap sentimen ini cenderung reaktif ditengah beragam katalis lain seperti inflasi, nilai penyimpanan, dan lainnya.

Bitcoin sempat menyentuh level harga tertingginya sepanjang sejarah atau all time high pada kisaran US$69.000 November lalu. Sejak tahun 2016, harga Bitcoin telah meroket lebih dari 4.700 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper