Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Rilis Data yang Positif, Lelang SUN Perdana 2022 Berpotensi Himpun Rp75 Triliun

Lelang SUN pada Selasa (4/1/2022) akan menarik banyak minat investor. Hal ini seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Rilis data ekonomi domestik yang positif akan menjadi faktor pendukung minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) besok, Selasa (4/1/2022).

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, lelang SUN besok akan menarik banyak minat investor. Hal ini seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik.

“Untuk lelang besok, penawarannya bisa tembus di atas Rp75 triliun,” katanya saat dihubungi, Senin (3/1/2022).

Fikri menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia yang optimal salah satunya tercermin dari data inflasi yang dirilis hari ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi pada Desember 2021 mencapai 0,57 persen (month-to-month/mtm). Inflasi pada Desember 2021 tercatat sebagai inflasi tertinggi selama 2 tahun terakhir.

Selain itu, Purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember 2021 berada di posisi 53,5, turun dari bulan sebelumnya 53,9. Meski demikian, PMI manufaktur Indonesia dinilai tetap berada di level ekspansif.

IHS Markit mencatat, operasional di seluruh sektor manufaktur Indonesia terus membaik pada bulan lalu, meski dengan kecepatan yang melambat dari November 2021.

Menurut Fikri, indikator data ekonomi tersebut menggambarkan tingkat permintaan di Indonesia yang tetap bagus ditengah kondisi pandemi yang masih berjalan. Hal ini akan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia, termasuk pada instrumen surat utang.

Ia melanjutkan, prospek positif lelang besok juga didukung oleh mulai kembalinya dana asing ke pasar Indonesia. Fikri mengatakan, selama sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp0,55 triliun.

“Ditambah dengan nada dovish yang muncul dari The Fed, tren kembalinya investor asing ke SUN Indonesia diharapkan bisa berlanjut pada lelang besok,” tambahnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri pada lelang perdana di tahun 2022 tersebut.

Ketujuh seri tersebut adalah  SPN03220406 (new issuance), SPN12230105 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0093 (new issuance), FR0092 (reopening), dan FR0089 (reopening). Target indikatif dari lelang SUN 4 Januari 2022 ditetapkan senilai Rp25 triliun dan target maksimal senilai Rp37,5 triliun.

Adapun profil masing-masing seri yang akan dilelang sebagai berikut: Surat Perbendaharaan Negara seri SPN03220406 (Diskonto; 6 April 2022); Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12230105 (Diskonto; 5 Januari 2023); Obligasi Negara Seri FR0090 (5,125%; 15 April 2027); Obligasi Negara Seri FR0091 (6,375%; 15 April 2032); Obligasi Negara Seri FR0093 (fixed rate, ditentukan 4 Januari 15 Juli 2037); Obligasi Negara Seri FR0092 (7,125%; 15 Juni 2042); dan Obligasi Negara Seri FR0089 (6,87500%; 15 Agustus 2051).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper