Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghentikan sementara ekspor batu bara pada Januari 2022 dalam rangka mengamankan pasokan batu bara yang semakin berkurang untuk pembangkit listrik domestik.
“Hal ini dapat menimbulkan noise jangka pendek bagi perusahaan batu bara,” ungkap Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam riset, Senin (3/1/2022).
Menurut Dirjen Mineral dan Batubara, ekspor batu bara akan dilanjutkan jika pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri terpenuhi.
Hariyanto mengungkapkan, berdasarkan wawancara Mirae Asset dengan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), para emiten ini telah memenuhi persyaratan volume domestic market obligation (DMO). Oleh karena itu volume penjualan pada kuartal I/2022 mereka tidak akan terpengaruh secara material.
“Setiap koreksi harga saham di ADRO dan ITMG seharusnya menjadi kesempatan yang baik untuk berakumulasi,” jelasnya.
Pada perdagangan hari ini, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) justru bergerak di zona hijau, naik 5,33 persen atau 90 poin ke 2.340.
Sementara itu, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) merosot 775 poin atau 3,80 persen ke 19.625.