Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GoTo IPO, Kapitalisasi IDXTech Berpotensi Naik Dua Kali Lipat

Masuknya GoTo ke IDX Tech diperkirakan mampu mengerek naik kapitalisasi pasar indeks sektor teknologi itu.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Masuknya GoTo ke IDXTech diperkirakan mampu menaikkan kapitalisasi sektor itu hingga dua kali lipat.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kapitalisasi pasar indeks sektor teknologi itu baru sekitar empat persen dari IHSG. Dia optimistis dengan masuknya raksasa teknologi itu dapat menaikkan kapitalisasi hingga dua kali lipat.

"Kapitalisasi pasar teknologi hanya sekitar 4 persen hingga 5 persen. Jika GoTo masuk bisa naik hingga 7 sampai 8 persen," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

GoTo, lanjutnya, bisa saja memang mengerek indeks. Akan tetapi dengan catatan secara fundamental baik, begitu juga dengan valuasi yang rendah. Jika kedua faktor tidak dipenuhi maka ada kemungkinan penguatan hanya terjadi sesaat seperti BUKA.

Sebab, Wawan beranggapan indeks teknologi sejauh ini hanya ditopang oleh ekspektasi dari para investor. Selain itu, dia melihat BUKA masih akan menjadi beban bagi pergerakan indeks. Maka itu dia kurang yakin indeks teknologi dapat melaju sekencang awal tahun lalu.

Di sisi lain, sektor teknologi sedang kekurangan katalis positif. Menurutnya belum ada sesuatu yang bisa mengerek indeks new economy tersebut. Meski demikian, sepanjang 2021, IDX Tech menjadi indeks paling perkasa dengan pertumbuhan yang eksponensial.

Walaupun masih berusia satu tahun, indeks yang merangkum emiten-emiten new economy itu mampu tumbuh 707,56 persen. Sepanjang sejarah pasar modal, sepertinya tidak ada yang mencatatkan laju sekencang itu.

Selain itu, penopang laju pertumbuhan merupakan emiten-emiten yang baru tercatat. Misalnya, sang prodigi PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang mampu tumbuh 10.370 persen.

Ketika IPO di awal tahun, saham perseroan dilepas pada Rp420 hingga berhenti di level Rp43.975. Itu pun bukan puncak harga tertinggi DCII yang sempat melambung ke Rp59.000 per saham.

Nasib serupa juga dialami oleh entitas perseroan yaitu PT Indointernet Tbk. (EDGE). Perusahaan yang dikomandoi oleh Toto Sugiri itu melepas saham pada level Rp7.375. Kurang dari setahun saham EDGE juga telah tumbuh 217,28 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper