Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Investasi NFT? Pahami Dulu Risikonya

Popularitas NFT yang semakin besar salah satunya ditopang oleh perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.
Ilustrasi NFT/istimewa
Ilustrasi NFT/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Tren investasi pada Non Fungible Token (NFT) semakin populer di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi. Investor yang berminat masuk pada aset ini perlu mempelajari dan mempertimbangkan risiko yang akan muncul.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, popularitas NFT yang semakin besar salah satunya ditopang oleh perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.

Ia menuturkan, meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto seperti Bitoin juga menopang popularitas NFT. Pasalnya, masyarakat kini semakin tertarik untuk mengetahui jenis-jenis aset lain seperti NFT atau sistem dibalik teknologi blockhain yang mendukung kehadiran baik aset kripto maupun NFT.

“Apalagi, kebanyakan yang masuk ke NFT ini adalah generasi milenial, yang tidak bekerja tapi melakukan transaksi di kripto melalui NFT ini. Sehingga, mereka dapat memiliki income dengan mentransaksikan NFT,” katanya saat dihubungi pada Rabu (22/12/2021).

Ibrahim menuturkan, prospek perkembangan NFT ke depannya akan semakin baik seiring dengan akselerasi perkembangan teknologi. Meski demikian, ia juga mengingatkan untuk mengembangkan pasar NFT di Indonesia, pemerintah dan otoritas terkait harus mendukung alih teknologi yang diperlukan.

Selain itu, regulasi-regulasi terkait pengembangan pasar ini juga perlu dirancang dengan optimal. Ia mengatakan, pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dan pemangku kepentingan lain wajib berkolaborasi membuat peraturan-peraturan terkait tata cara transaksi NFT, pemberian izin kepada pedagang, dan lainnya.

“Harus ada regulasi yang jelas, jangan sampai NFT ini digantung karena pemerintah juga berpotensi mendapatkan pemasukan dari pajaknya. Selain itu, masyarakat yang ingin berinvestasi di aset ini juga perlu dilindungi,” katanya.

Ibrahim menambahkan, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada NFT, investor sebaiknya mempelajari terkait aset ini dari beragam sudut. Hal ini mencakup dari pemahaman NFT, proses transaksi jual beli, hal-hal yang mempengaruhi nilai NFT, hingga risikonya.

Ia mengatakan salah satu risiko dalam berinvestasi NFT adalah fluktuasi harga yang bisa terjadi. Pasalnya, pembelian NFT umumnya dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto yang harganya cenderung bergerak volatil.

Risiko lain yang perlu diperhatikan investor adalah peretas atau hacker. Karena sifatnya sebagai aset digital, maka NFT amat berisiko hilang jika diretas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper