Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samuel Sekuritas Patok IHSG 7.200 di 2022, Rekomendasi BBRI hingga BBYB

Target IHSG pada tahun depan yang dipatok Samuel Sekuritas sudah dinaikkan dari target sebelumnya sebesar 7.000 dan masih tergolong konservatif.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Samuel Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melaju menuju level 7.200 pada akhir 2022. Saham-saham sektor perbankan, peritel, farmasi, hingga teknologi pun direkomendasikan untuk tahun depan.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan target IHSG pada tahun depan yang dipatok sudah dinaikkan dari target sebelumnya sebesar 7.000 dan masih tergolong konservatif.

“Saya menjadi optimistis dengan kondisi yang terjadi. Kalau dilihat sembilan bulan pertama tahun ini, kinerja emiten di kuartal III/2021 naik 87,9 persen secara tahunan walau secara kuartalan masih turun 13,2 persen,” kata Suria dalam Bisnis Indonesia Business Challenges-Arah Bisnis 2022, Rabu (15/12/2021).

Adapun, beberapa sektor yang dinilai Suria bakal menarik dicermati tahun depan a.l. perbankan baik bank konvensional maupun digital, peritel, farmasi, teknologi, dan media.

Perbankan konvensional diperkirakan bakal kembali menyalurkan kredit ke sektor riil pada 2022 seiring dengan optimisme bisnis yang kembali pascapandemi. Suria memperkirakan pertumbuhan kredit bank pada 2022 bisa mencapai 7-8 persen dari level saat ini tumbuh 4 persen.

Sementara itu, perkembangan restrukturisasi perbankan juga dinilai positif yang mana saat ini total restrukturisasi di bank telah turun menjadi sekitar Rp700 triliun dari sebelumnya Rp1.000 triliun.

Sedangkan sektor bank digital juga dinilai menarik karena emiten dari kelompok ini diperkirakan bakal ramai menghimpun dana lewat rights issue pada tahun depan untuk memenuhi syarat modal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun demikian, Suria mengingatkan bahwa investor juga perlu memperhatikan bisnis bank digital karena ekosistemnya banyak bersinggungan dengan ekosistem lain. Seperti diketahui, bank digital saat ini berasal dari industri perbankan dan teknologi finansial (tekfin).

“Pertumbuhan nasabah dan cost of fund juga perlu diperhatikan,” ujar Suria.

Tak hanya perbankan, sektor yang diperkirakan bangkit seiring dengan pemulihan ekonomi seperti peritel, farmasi, media, dan telekomunikasi disebut Suria juga menarik untuk diakumulasikan pada 2022. Adapun, Suria merekomendasikan sejumlah saham seperti BBTN, BBNI, BMRI, BBRI, BBCA, AGRO, BBYB, JPFA, KLBF, EMTK, dan FILM untuk tahun depan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper