Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pagi ini bersama mata uang negara-negara Asia Tenggara.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (9/12/2021), rupiah menguat 0,17 persen menjadi Rp14.333 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB.
Penguatan mata uang Garuda bersama dengan kenaikan Bhat Thailand sebesar 0,25 persen, peso Filipina naik 0,11 persen, dan Ringgit Malaysia naik 0,17 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah berpotensi menguat pada hari ini pada rentang Rp14.330 - Rp14.380.
Ibrahim menyampaikan sentimen positif berasal dari cadangan devisa pada November sebesar US$145,9 miliar atau naik tipis US$0,4 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$145,5 miliar.
Cadangan devisa itu akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ditambah lagi, survei konsumen BI pada November 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih terus menguat.
Baca Juga
“Ke depan, Bank Indonesia (BI) optimistis cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” tulis Ibrahim dalam riset harian, dikutip Kamis (9/12/2021).
Sementara itu, dari sentimen global, Ibrahim menjelaskan bahwa dolar AS melemah didorong oleh turunnya imbal hasil Treasury AS dan investor saat ini menunggu data inflasi AS dan China yang akan dirilis besok, Kamis dan data indeks harga konsumen AS yang keluar sehari setelahnya.
Lalu juga terdapat sentimen kekhawatiran varian omicron Covid-19 meski dipaparkan tidak terlalu parah, tetapi vaksin yang ada juga disebutkan tidak mampu memberikan perlindungan penuh.