Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rontok di Akhir Pekan, Tertekan Aksi Jual Asing Setengah Triliun

Sebanyak 233 saham hijau, 284 saham merah dan 144 saham stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh 0,69 persen atau 45,31 poin ke 6.538,50 pada akhir pekan ini, Jumat (3/12/2021).

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.536,90-6.600,16. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di level Rp8.127,98 triliun. Sebanyak 233 saham hijau, 284 saham merah dan 144 saham stagnan pada akhir perdagangan.

Investor asing pun membukukan aksi jual bersih Rp516,85 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang paling dilepas asing senilai Rp89,9 miliar, diikuti saham PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) yang diobral Rp58 miliar dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dijual Rp32,4 miliar.

Di tengah pelemahan IHSG, masih terdapat saham-saham yang melejit signifikan. PT Sunindo Adipersada Tbk. (TOYS) melesat 34,69 persen, saham PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) naik 24,79 persen dan saham PT Asuransi Harta Aman P Tbk. (AHAP) menguat 22,73 persen.

Sebelumnya, pelemahan juga terjadi di bursa global, jika merujuk data selama sepekan terakhir. Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan sejak kemunculan varian baru Covid-19, pergerakan indeks bursa saham global sangat volatile

Dia mencontohkan, Indeks Dow  Jones di bursa AS sempat berbalik rebound dan ditutup menguat sebesar 617,75 poin atau 1,82 persen dalam perdagangan Kamis (2/12/2021) waktu setempat. Namun, jika merujuk 5 hari perdagangan terakhir maka Indeks DJIA sebenarnya masih turun tajam sekitar 1.164 poin atau 3,2 persen sejak Omicron, varian Covid-19 baru merebak.

Kekhawatiran saat ini adalah kesiapan Indonesia menghadapi Omicron jika masuk ke Tanah Air. Mengingat Singapura dikabarkan telah mengkonfirmasi 2 kasus impor Covid-19 varian Omicron B.1.1.529.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper