Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/12/2021), diperkirakan berpeluang kembali menguat.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan sejak kemunculan varian baru Covid-19, pergerakan indeks bursa saham global sangat volatile.
Dia mencontohkan, Indeks Dow Jones (DJIA) berbalik rebound dan ditutup menguat sebesar 617,75 poin atau 1,82 persen dalam perdagangan Kamis (2/12/2021), tetapi jika merujuk 5 hari perdagangan terakhir maka Indeks DJIA sebenarnya masih turun tajam sekitar 1.164 poin atau 3,2 persen sejak Omicron, varian Covid-19 baru merebak.
“Jika kenaikan Indeks DJIA tersebut dikombinasikan dengan kenaikan EIDO sebesar 1,43 persen serta didukung penguatan harga beberapa komoditas seperti minyak 1,59 persen dan batu bara naik 1,22 persen maka ada peluang IHSG kembali menguat dalam kisaran terbatas,” tulis Edwin dalam publikasi riset, Jumat (3/12/2021).
Kekhawatiran saat ini adalah kesiapan Indonesia menghadapi Omicron jika masuk ke Tanah Air. Mengingat Singapura dikabarkan telah mengkonfirmasi 2 kasus impor Covid-19 varian Omicron B.1.1.529.
Keduanya ungkap Edwin ditemukan ketika tiba di dari luar negeri dan langsung diisolasi. diketahui, kedua kasus tersebut saat ini diisolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID), dengan gejala ringan yakni batuk dan gatal-gatal di tenggorokan. Dan dilaporkan, keduanya sudah divaksinasi penuh.
Baca Juga
Sementara Edwin mengungkapkan bahwa di Indonesia vaksinasi penuh baru akan tercapai sekitar 60 persen di akhir tahun 2021.
Berdasarkan sentimen yang ada, Edwin pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.531 - 6.626, dan rupiah di rentang Rp14.325 - Rp14.460 per dolar AS.
Sementara itu, Edwin merekomendasikan untuk membeli saham SAMF, ASII, PGAS, TLKM, UNTR, PURA, PRDA, ANTM, BMRI, CPIN, BBCA.
Adapun IHSG ditutup menguat 1,17 persen atau 76,14 poin ke level 6.583,82 pada perdagangan Kamis (2/12/2021). Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.484,58 - 6.586,90.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.