Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triputra Agro (TAPG) Targetkan Produksi Tumbuh Dobel Digit pada 2022

Kenaikan produksi pada tahun depan ditopang oleh kondisi iklim “basah” pada tahun ini dan tambahan kapasitas pabrik perseroan.
Penyelenggaraan RUPST PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) pada Jumat (25/6/2021). George Oetomo (Direktur), Budiarto Abadi (Direktur), Tjandra Karya Hermanto (Presiden Direktur), Toddy M Sugoto (Komisaris/ Pemimpin Rapat), Ir. Maruli Gultom (Komisaris Independen) dan Sutedjo Halim (Direktur)./ TAPGrn
Penyelenggaraan RUPST PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) pada Jumat (25/6/2021). George Oetomo (Direktur), Budiarto Abadi (Direktur), Tjandra Karya Hermanto (Presiden Direktur), Toddy M Sugoto (Komisaris/ Pemimpin Rapat), Ir. Maruli Gultom (Komisaris Independen) dan Sutedjo Halim (Direktur)./ TAPGrn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Triputra Agro Persada Tbk. menargetkan pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) bisa tumbuh double digit pada 2022.

Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengatakan kenaikan produksi pada tahun depan ditopang oleh kondisi iklim “basah” pada tahun ini dan tambahan kapasitas pabrik perseroan.

“Pada 2020, produksi 841.000, tahun ini kurang lebih akan naik sekitar 3 persen - 4 persen. Tahun depan kami harapkan naik dobel digit,” kata Joni dalam kunjungan ke Bisnis Indonesia secara virtual, Selasa (30/11/2021).

Joni menjelaskan bahwa produksi perseroan dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Adapun, cuaca di daerah tropis seperti Indonesia biasanya lebih basah dengan curah hujan tinggi selama dua tahun diikuti oleh curah hujan rendah atau netral selama setahun.

Produksi CPO emiten dengan kode saham TAPG ini belum naik begitu banyak pada tahun ini lantaran dipengaruhi curah hujan rendah 1-2 tahun terakhir. Walaupun pada awal tahun, TAPG sudah menargetkan pertumbuhan produksi pada tahun ini bisa double digit.

“Cerita berbeda mulai kuartal III/2021 karena faktor musiman produksi kami selalu rendah dan ada efek pada 2019 itu musim kering sehingga berpengaruh ke produksi kami di kuartal IV/2021,” jelas Toni.

Dengan demikian, Joni optimistis produksi CPO perseroan bisa meningkat hingga 5 persen secara tahunan pada saat tutup buku akhir tahun nanti.

Hingga akhir September 2021, TAPG mencatat produksi CPO sebesar 655.000 ton atau meningkat 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didukung oleh proses panen Tandan Buah Segar (TBS) dari internal maupun eksternal.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, TAPG membukukan pendapatan senilai Rp4,45 triliun atau naik 24,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,56 triliun.

Laba periode berjalan TAPG yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun melesat 186,29 persen menjadi Rp713,16 miliar dari sebelumnya Rp249,10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper