Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) tengah berunding untuk melakukan akuisisi PT Citra Borneo Utama (CBU) yang telah berkontribusi pada peningkatan penjualan perseroan.
Direktur Keuangan Sawit Sumbermas Sarana, Jap Hartono menjelaskan perseroan masih terus berunding dengan pihak-pihak yang bersangkutan untuk proses rencana akuisisi CBU.
"Kita selalu berunding dengan investment bankers hingga corporate lawyer untuk bagaimana cara terbaik dan optimal untuk mengkonsolidasikan CBU ke dalam tubuh SSMS," ucap Hartono dalam Public Expose, Selasa (30/11/2021).
Mengacu pada laporan keuangan perseroan per 30 September 2021, SSMS telah mengakuisisi 13 persen saham CBU dengan total harga akuisisi sebesar Rp600 miliar pada 29 Desember 2020. SSMS pun kini memegang 32 persen saham CBU.
"Perseroan mengakuisisi saham CBU melalui mekanisme konversi pinjaman jangka panjang yang dapat dikonversi PT Citra Borneo Indah (CBI), dengan saham CBI pada pada CBU," tulis manajemen SSMS, seperti dikutip Selasa (30/11/2021).
Jika mengintip kinerja keuangan perseroan per 30 September 2021, SSMS membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,03 triliun. Laba bersih tersebut melesat 287,93 persen year on year (yoy) dari Rp264,97 miliar.
Baca Juga
Naiknya laba SSMS ditopang peningkatan pendapatan. SSMS membukukan penjualan Rp3,68 triliun, naik 34,69 persen yoy dari Rp2,74 triliun per September 2020.
Penjualan terutama berasal dari perusahaan terafiliasi, yakni CBU senilai Rp3,26 triliun, atau 88 persen dari total penjualan SSMS per September 2021. CBU memproduksi sejumlah produk penghiliran dari CPO, seperti stearin dan olein.
Dari sisi produksi, SSMS mampu menghasilkan CPO sejumlah 340.559 ton per September 2021, naik 7 persen yoy dari sebelumnya 319.533 ton. Harga jual juga naik menjadi Rp9,3 juta per ton dari sebelumnya Rp7,78 juta per ton.
Hartono menambahkan, saat ini utilisasi pabrik CBU berkisar 70 persen-80 persen. Pada 2022, diharapkan utilisasi pabrik CBU meningkat menjadi 90 persen-100 persen sehingga turut mengerek kinerja SSMS.