Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten di pasar modal mulai membagikan dividen interim menjelang akhir tahun 2021. Terbaru, emiten bank Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menebar dividen interim Rp25 per saham atau Rp3,08 triliun.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat, prospek pembagian dividen dari emiten-emiten di pasar modal masih bergantung pada tingkat ketidakpastian yang timbul akibat Covid-19.
"Laporan keuangan emiten memang membaik, tetapi, tidak mengubah tingkat ketidakpastian, sehingga tidak membuat semua emiten membagikan dividen interim," kata Nico dihubungi, Minggu (21/11/2021).
Dia mencontohkan, emiten besar seperti PT Astra International Tbk. (ASII) mampu membagikan dividen interim karena didukung oleh fundamental yang baik dan diversifikasi bisnis yang beragam.
Sebagaimana diketahui, ASII membagikan dividen interim sebesar Rp45 per saham atau dengan total Rp1,82 triliun di akhir tahun ini.
Dia melanjutkan, banyak perusahaan yang justru menggunakan laba bersih mereka sebagai laba ditahan, untuk melakukan ekspansi dan menghadapi ketidakpastian di pasar.
Baca Juga
Bahkan, emiten-emiten di sektor defensif seperti perbankan, tidak seluruhnya membagikan dividen interim di akhir tahun ini. Berdasarkan catatan Bisnis, hingga kini hanya tiga emiten sektor perbankan yang membagikan dividen interim, yakni BBCA, PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS), dan PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA).
"Pembagian dividen interim semuanya itu bergantung pada perusahaannya, exposure covid, dan bagaimana masing-masing perusahaan menghadapi ketidakpastian khususnya di tahun depan," ujar dia.