Bisnis.com, JAKARTA – Minimnya katalis negatif pada pekan ini menjadi faktor pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Meski demikian, aksi profit taking diprediksi akan marak terjadi pada pekan depan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup naik 1,26 persen atau 83,79 poin menjadi 6.720,26 pada akhir perdagangan Jumat (19/11/2021), rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday 6.720,98. IHSG yang mencapai level 6.720,98 tersebut sekaligus berhasil mencatatkan rekor tertinggi intraday terbaru.
Pada 11 November 2021, IHSG menyentuh level intraday tertinggi sepanjang masa di posisi 6.704, yang sebelumnya dicapai pada 20 Februari 2018 di posisi 6.693,46. Adapun, rekor penutupan tertinggi IHSG sebelumnya juga dicatatkan pada 11 November 2021 di level 6.691,34.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, pergerakan IHSG pada pekan ini cenderung menguat seiring dengan minimnya katalis negatif di pasar.
Ia memaparkan, salah satu sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan pasar pada pekan ini adalah keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Baca Juga
Sementara itu, rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus semakin memperkuat reli indeks acuan. Hal ini berimbas pada IHSG mampu memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high pada level 6.720,26.
“Selain itu, beberapa laporan keuangan emiten pada kuartal III/2021 yang baru dirilis juga masih menjadi katalis bagi pergerakan IHSG,” katanya saat dihubungi pada Jumat (19/11/2021).
Wawan melanjutkan, setelah mencapai rekor tertinggi umumnya IHSG akan rawan terkoreksi. Hal tersebut seiring dengan potensi profit taking yang semakin besar dari investor.
Untuk pekan depan, IHSG diprediksi akan menguji level support terbarunya di kisaran 6.700. Sementara itu, level resistance pada pekan depan dipatok pada level 6.750.
“Kalaupun tertembus support pada 6.600 masih akan terlihat kuat. Saya perkirakan IHSG pekan depan bergerak di rentang 6.650 – 6.750,” pungkasnya.