Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) mampu membalikkan kerugian pada kuartal III/2020 menjadi laba pada kuartal III/2021 berkat restrukturisasi obligasi.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, CPRO mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,11 triliun. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan catatan rugi bersih sebesar Rp68,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Perusahaan CPRO Armand Ardika menyebutkan lonjakan laba bersih tersebut disebabkan oleh proses restrukturisasi obligasi pada pertengahan September 2021 lalu.
Dari jumlah obligasi jatuh tempo sebesar US$162,5 juta, perusahaan dan pemegang obligasi telah menandatangani Senior Facilities Agreement (SFA) senilai US$76,5 juta.
“Dengan restrukturisasi obligasi tersebut, perusahaan memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk bermanuver dan mengeksesekusi rencana-rencana bisnis,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Jumat (19/11/2021).
Dari hasil restrukturisasi, perusahaan mendapatkan non-cash gain sebanyak Rp1,78 triliun. Sementara itu, laba bersih CPRO dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp385,8 miliar.
Baca Juga
Armand menambahkan, perusahaan telah menyerap 75 persen dari dana belanja modal (capital expenditure) tahun ini sebesar Rp140 miliar hingga kuartal III/2021. Dana tersebut salah satunya digunakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik makanan hewan peliharaan di Surabaya.
Dana tersebut juga digunakan CPRO untuk membeli tanah, mesin, serta sarana terkait lainnya dalam membangun pabrik makanan olahan terbaru. Armand mengatakan, pabrik ini rencananya sudah dapat beroperasi penuh pada kuartal IV/2022 mendatang.