Bisnis.com, JAKARTA – Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) akan terus menggali potensi pasar dari segmen makanan hewan peliharaan. Sejumlah strategi, seperti pembangunan pabrik dan meningkatkan ekspor, telah disiapkan perusahaan pada tahun depan.
Presiden Direktur CPRO Hendri Laiman menjelaskan, pihaknya akan fokus melanjutkan ekspansi yang telah direncanakan pada tahun depan. Salah satu fokus perusahaan pada tahun depan adalah mengembangkan pasar makanan hewan peliharaan yang dinilai memiliki potensi besar.
Ia menjelaskan, selama lima tahun terakhir, sektor makanan hewan peliharaan telah menunjukkan pertumbuhan diatas 50 persen. Pada tahun ini, perusahaan juga telah mulai memasuki pasar ekspor dengan mengirimkan produk-produk makanan binatang peliharaan ini ke Brunei Darussalam.
“Potensinya memang masih sangat besar, kami targetkan segmen ini bisa naik sekitar 30 persen–35 persen tahun ini. Ke depannya kami akan coba untuk memasuki semua pasar Asia Tenggara dan negara-negara lain,” katanya dalam paparan publik perusahaan, Jumat (19/11/2021).
Seiring dengan hal tersebut, Hendri mengatakan pihaknya telah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp320 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp250 miliar diantaranya digunakan untuk membangun pabrik produksi makanan binatang peliharaan.
Sementara itu, dana Rp70 miliar yang tersisa akan digunakan untuk perawatan aset-aset yang ada pada fasilitas produksi perusahaan serta keperluan lainnya.
Baca Juga
Hendri melanjutkan, dengan ekspektasi pemulihan daya beli masyarakat pada tahun 2022 pihaknya optimistis dapat melanjutkan kenaikan kinerja perusahaan. CPRO menargetkan pertumbuhan penjualan dan EBITDA di kisaran 5 persen–10 persen pada tahun depan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, CPRO mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,11 triliun. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan catatan rugi bersih sebesar Rp68,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah ini naik secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III/2020 senilai Rp5,99 triliun.
Pendapatan CPRO didominasi oleh penjualan produk pakan sebesar Rp4,76 triliun, naik bila dibandingkan dengan catatan kuartal III/2020 sebesar Rp4,38 triliun. Penjualan produk makanan menjadi kontributor penerimaan terbesar kedua senilai Rp1 triliun.
Menyusul di belakang kedua segmen tersebut adalah penjualan benur sebesar Rp215,78 miliar, serta penjualan produk CPRO lainnnya senilai Rp15,01 miliar