Bisnis.com, JAKARTA – Meski masih membukukan rugi, kinerja emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mengalami perbaikan pada kuartal III/2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kendati demikian, para analis percaya bahwa pada sisa tahun ini MAPI akan mengalami pertumbuhan kuat. Hal ini didorong dengan telah terkendalinya kasus Covid-19 dan pembatasan kegiatan dari pemerintah melonggar yang membuat aktivitas perekonomian kembali menggeliat.
Tim analis J.P. Morgan Benny Kurniawan, Henry Wibowo, dan Jeanette Yutan dalam risetnya menuliskan penyebab utama MAPI masih membukukan kerugian berkaitan dengan penutupan gerai yang terjadi pada Juli hingga Agustus 2021, senada dengan yang disampaikan Ratih.
Penutupan gerai tersebut dilakukan dalam rangka mengikuti kebijakan pemerintah yang memberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena membludaknya kasus Covid-19 di Indonesia pada masa tersebut.
Terlepas dari hal itu, Benny percaya lemahnya kinerja perseroan pada kuartal III/2021 masih diterima pasar. Dia optimistis pada kuartal IV/2021, perseroan akan mampu memenuhi ekspektasi J.P. Morgan untuk tahun 2021.
“Penjualan online MAPI meningkat 22 persen dari total penjualan di kuartal III/2021, membawa kontribusi penjualan online selama sembilan bulan di tahun 2021 menjadi 14,6 persen,” tulis Benny dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, dikutip Kamis (18/11/2021).
Baca Juga
Layanan online MAP Club, menurut Benny adalah salah satu cara MAPI memperluas jangkauan ke konsumen selama masa pandemi Covid-19.
Benny berharap, MAPI mampu membukukan kinerja yang kuat di kuartal IV/2021 karena telah melihat peningkatan belanja konsumen di gerai MAPI ditambah lagi perjalanan luar negeri saat ini masih terbatas untuk kalangan menengah ke atas di Indonesia.
Berdasarkan pemaparannya di atas, tim analis J.P. Morgan memberikan rekomendasi overweight untuk saham MAPI dengan target harga Rp1.050 per lembar saham.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya merekomendasikan untuk membeli (buy) saham MAPI dengan target harga Rp900 per lembar saham.
Rendy mengungkapkan bahwa MAPI mencatatkan pertumbuhan digital yang solid di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, menurutnya utilisasi member MAP Club menjadi fokus pengembangan penjualan MAPI kedepan.
“Saat ini, MAP Club menjadi pusat utama pengembangan berbagai program penjualan dan hal ini mencatatkan kinerja positif,” tulis Rendy dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg.
Panin Sekuritas pun mempertahankan outlook positif untuk MAPI yang didukung oleh kontribusi dari penjualan digital yang terus meningkat, ekspektasi pemulihan mobilitas masyarakat di 2022, dan potensi pengeluaran capex yang lebih minim kedepan akan berdampak positif bagi arus kas perusahaan.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Willy Goutama dalam riset sektor ritel di Indonesia, memilih MAPI menjadi pilihan utamanya dengan mempertahankan pandangan neutral pada sektor ritel Indonesia.
Menurut Willy dengan melonggarnya PPKM di Tanah Air, MAPI akan menjadi emiten dengan penerima manfaat utama dari pembukaan kembali perekonomian.
“Kami percaya target pelanggan MAPI (kalangan menengah ke atas) tetap tangguh dan akan terus berbelanja meskipun ada pengenaan bea masuk,” tulis Willy dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg.
Selain itu, dia mengungkapkan peningkatan mobilitas orang di lokasi ritel dan rekreasi akan mendukung pemulihan pendapatan MAPI karena sebagian besar gerai MAPI berada di dalam mal.
Berdasarkan konsensus Bloomberg pada Kamis (18/11/2021), dari 27 analis yang mengulas MAPI, sebanyak 23 analis merekomendasikan beli, sedangkan 3 analis merekomendasikan hold, dan 1 analis merekomendasikan sell. Adapun target harga saham kumulatif perseroan adalah Rp1.002,65.
Pada penutupan perdagangan Jumat (19/11/2021), saham MAPI bertengger di Rp825, atau melemah 1,20 persen atau 10 poin dibandingkan kemarin.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.