Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Terkoreksi Ditekan SCMA dan BDMN

Dari seluruh konstituen Bisnis-27, terdapat 10 saham menguat, 14 saham melemah, dan 3 saham diperdagangkan stagnan.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 terkoreksi pada akhir perdagangan Jumat (12/11/2021) menandakan pelemahan selama dua hari berturtut-turut.

Mengutip Bloomberg, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ditutup turun 0,15 persen menjadi 514,73. Sempat menyentuh posisi tertinggi hari ini di 518,09, namun bisnis-27 harus terkoreksi 0,77 poin.

Dari seluruh konstituen Bisnis-27, terdapat 10 saham menguat, 14 saham melemah, dan 3 saham diperdagangkan stagnan.

Saham big caps PT United Tractors Tbk. (UNTR) masih mampu menguat paling tinggi sebesar 1,90 persen menjadi Rp22.800. Selanjutnya saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1,27 persen menjadi Rp2.400.

Di sisi lain, saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) turun paling dalam sebesar 3,43 persen menjadi Rp394 dan saham PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) turun 2,34 persen menjadi Rp2.500.

Penurunan indeks bisnis-27 diikuti dengan pelemahan indeks komposit menjadi 6.651 atau turun 0,60 persen. Senior Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan apabila pergerakan indeks komposit justru mengalami koreksi maka akan kembali menguji support MA10 & 20 di level 6.600.

Liza menjelaskan Doji dalam candlestick sejatinya berarti keragu-raguan untuk melanjutkan trend yg sedang berjalan.

Menurutnya penempatan candle sangat berarti apabila terjadi persis di area support atau resistance. “Seperti kita tahu resistance IHSG ada di level kritis 6.693-6.700, level tertinggi ada di 6.704. Jadi Doji yang menutup perdagangan market hari ini seolah mengisyaratkan bahwa penguatan lebih lanjut bisa saja tidak terjadi,” ungkapnya.

Selain itu, Liza menjabarkan indikator RSI menunjukkan negative divergence. Artinya momentum ke titik resistance kali ini tidak sekuat sebelumnya. Oleh sebab itu dia menyarankan investor untuk average up.

Liza mengatakan secara teknikal support IHSG akan berada di level 6.600 hingga 6.500. Adapun untuk level resistance ditargetkan 6.700 lalu 6.750 sampai dengan 6.850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper