Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jurus Medco Energi (MEDC) Kurangi Emisi Karbon

Medco Energi selalu memprioritaskan operasi yang bersih dan berwawasan lingkungan.
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) berkomitmen untuk terus mengurangi emisi karbon perseroan.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan operasi yang bersih dan berwawasan lingkungan menjadi prioritas tertinggi perseroan. Dia menuturkan, Medco Energi selalu menginginkan energi yang digunakan paling efisien.

"Apa yang kami lakukan, hampir semua mesin compressor kita gunakan teknologi paling efisien, sehingga dari waktu ke waktu bisa menurunkan emisinya. Flaring, gas-gas yang keluar, semua kita perhatikan, untuk memastikan itu tidak terjadi lagi," kata Hilmi dalam Temu Media Nasional Medco Energi, Rabu (10/11/2021).

Dengan upaya tersebut, Hilmi menuturkan sejak 2018 emiten berkode saham MEDC ini telah berhasil menurunkan intensitas karbon dari 248 kilo ton Co2 equivalent per million ton oil equivalent, ke 218 kilo ton Co2 equivalent per million ton oil equivalent.

Selain itu, perseroan juga terus memperbanyak portofolio energi bersihnya. Hilmi mencontohkan di tambang Amman, Pulau Sumbawa, pihaknya tengah memproses pembangunan pembangkit listrik tenaga gas untuk diversifikasi penggunaan batu bara yang ada di sana.

"Kami juga membangun pembangkit listrik tenaga surya 26 MWp di sana," ucapnya.

Dia melanjutkan, dengan platform Medco Power, pihaknya akan membangun banyak portofolio energi bersih terbarukan (EBT).

Proyek-proyek tersebut di antaranya PLTGU Riau 275 MW, aliansi dengan Kansai Electric untuk proyek PLTGU, dan pengeboran sumur geothermal di Ijen untuk pengembangan proyek geothermal 100 MW. Lalu, PLTS di Bali 2x25 MWp, dan proyek PLTS 670 MWp di Pulau Bulan yang akan diekspor ke Singapura. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper