Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Indosat Tbk. (ISAT) berpotensi tembus Rp8.000 usai membukukan kinerja kuartal III/2021 yang ciamik.
Analis Henan Putihrai Steven Gunawan menyematkan status hold atau tahan kepada ISAT dengan target harga mencapai Rp8.000 per saham.
Menurutnya walaupun membukukan Laba Setelah Pajak (PAT) Rp5,8 triliun pada kuartal III/2021 ISAT sebenarnya masih mengalami rugi bersih Rp367 miliar apabila Laba Setelah Pajak dinormalisasi dengan mengecualikan transaksi jual beli menara.
Sebagaimana diketahui ISAT mampu membukukan keuntungan bersih Rp6,2 triliun dari transaksi jual dan sewa-balik menara telekomunikasinya sejumlah 4.247 unit kepada PT EPID Menara AssetCo.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan ISAT dengan peringkat hold dengan merevisi target naik menjadi Rp8.000 dari sebelumnya Rp6.550 karena kami memfaktorkan ekspektasi kinerjanya pada tahun depan sebagai basis valuasi kami,” katanya.
Steven mengatakan target harga tersebut mengimplikasikan 3,6/3,3 kali dari EV/EBITDA 2021/2022. Adapun ISAT saat ini diperdagangkan pada 3,4/3,1 kalo dari EV/EBITDA 2021/2022.
Baca Juga
Selain itu, dia mengekspektasikan kinerja 2022 dan 2023 dapat bertumbuh lebih lanjut, seiring dengan selesainya proses merger dan sinerginya dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I).
Menurutnya laba operasional pada 2022 dan 2023 dapat bertumbuh sebesar 39,3 persen dan 87,9 persen menjadi Rp5,3 triliun dan Rp9,9 triliun seiring dengan total pendapatan konsolidasi yang kami perkirakan menjadi Rp35,4 triliun serta Rp46,6 triliun.
“Total pendapatan segmen seluler kami perkirakan menjadi Rp30,9 triliun dan Rp41,7 triliun dan pendapatan segmen data-seluler menjadi Rp29,6 triliun dan Rp40,2 triliun pada 2022 dan 2023,” ungkapnya.
Sementara itu, laba bersih diprediksikan berpotensi mencapai Rp1,3 triliun dan Rp3,8 triliun. Adapun pada kuartaI III/2021, ISAT mencatatkan pendapatan sebesar Rp23,05 triliun dengan laba bersih senilai Rp5,80 triliun.
Manajemen emiten berkode saham ISAT itu menyatakan kinerja yang kuat berasal dari segmen selular dan segmen enterprise. Total pendapatan menjadi naik sebesar 12 persen year-on-year (YoY) menjadi sebesar Rp23,05 triliun.
EBITDA ISAT ikut meningkat menjadi sebesar Rp10,38 triliun atau naik sebesar 22,7 persen yang merupakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur.
Hal itu termasuk optimalisasi dalam kontrak-kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien. EBITDA margin mencapai 45,1 persen pada kuartal III/2021. Laba bersih tercatat sebesar Rp5,8 triliun.
Selain itu, pelanggan Indosat Ooredoo meningkat sebesar 3,2 persen menjadi 62,3 juta pelanggan pada kuartal III/ 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.