Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Berbasis Komoditas Jadi Tambah Seksi, Ini Alasannya!

Proyeksi harga-harga komoditas dunia masih bakal bertahan di harga optimalnya, walau memang saat ini sudah pada rentang tinggi.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas yang tinggi berpotensi menopang kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini. Dampaknya, sejumlah saham berbasis komoditas masih dapat dikoleksi.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menuturkan sektor komoditas cukup berjasa menopang pergerakan IHSG pada semester II/2021. Hal ini merupakan efek krisis energi dunia, juga terbatasnya pasokan komoditas dunia setelah ekonomi kembali pulih dari tahun pandemi Covid-19.

"Indonesia sendiri memang diuntungkan dari isu ini, karena memiliki varian komoditas utama dunia khususnya energi seperti batu bara, minyak bumi dan gas. Larangan impor batu bara Australia oleh China juga memberikan sentimen yang baik bagi permintaan batu bara asal Indonesia," urainya kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).

Di sisi lain, kenaikan harga minyak bumi juga berimbas kepada kenaikan harga crude palm oil (CPO) sebagai salah satu sumber bahan baku untuk pengganti minyak.

Kenaikan komoditas energi juga menjadi efek domino bagi sektor lain khususnya manufaktur, terutama pabrik-pabrik penghasil komoditas logam. Apalagi tidak semua pabrik kembali beroperasi total setelah pandemi, sehingga harga-harga komoditas pun rata-rata turut terkerek naik.

"Untuk soal kebijakan China yang melakukan intervensi atas kenaikan harga batu bara, memang sangat berefek pada harga batu bara dunia. Di mana China menekan harga batu bara dalam negerinya dan juga meminta produsen batubara lokal untuk mengenjot produksinya," jelasnya.

China juga hendak membuat batasan harga batu baranya karena biaya produksi batubara masih sesuai dengan harga jual dalam negeri.

Menurutnya, sentimen ini juga cukup berpengaruh terhadap koreksinya saham-saham batubara dalam pekan ini. Di tambah lagi adanya aksi profit taking setelah harga saham-saham batu bara melonjak tinggi setelah menorehkan kinerja yang sangat impresif pada kuartal II/2021 dan III/2021 akibat kenaikan harga batubara.

"Untuk proyeksinya sektor komoditas masih tergolong menarik setidaknya sampai kuartal I/2022 nanti, hal ini ditopang oleh laporan keuangan tahun ini yang diproyeksikan cukup optimal di tengah kenaikan harga komoditas sepanjang tahun 2021 ini," katanya.

Apalagi jika permintaan batu bara masih tetap tinggi hingga tahun depan, karena pasokan yang masih terganggu.

Frankie juga mengamini proyeksi harga-harga komoditas dunia masih bakal bertahan di harga optimalnya, walau memang saat ini sudah pada rentang tinggi.

Namun, jika komoditas utama yaitu komoditas energi seperti minyak bumi, batu bara dan gas masih terkendala pasokan, ini tentu tetap membuat harga-harga komoditas lainnya masih berjaya hingga tahun depan.

"Untuk rekomendasinya bisa mempertimbangan ITMG berhubung kualitas batu baranya yang cukup tinggi dan porsi ekspor yang besar, untuk target di level Rp27.000," paparnya.

Untuk CPO, investor dapat mempertimbangkan LSIP dan AALI karena menorehkan laba bersih yang luar biasa pada paruh pertama tahun ini. Laba tersebut diproyeksikan bakal bertumbuh lagi hingga penutupan tahun. Untuk LSIP target harga di level Rp1.600 dan AALI di Rp12.800.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper