Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya pada hari Senin (1/11/2021). Sementara, saham pada sektor batu bara dan emas akan mengalami tekanan jual pada hari ini
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memaparkan, selama seminggu lalu IHSG turun sebesar -0.79% disertai net sell investor asing sebesar Rp663.29 miliar.
Meski demikian, selama bulan Oktober IHSG menguat sebesar 4.74% disertai net buy investor asing sebesar Rp7.51 triliun. Ia mengatakan, memasuki bulan November, secara historis IHSG berpeluang turun seiring selesainya rilis laporan keuangan.
Pada hari ini, Edwin memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatannya aeiring dengan naiknya indeks DJIA sebesar +0.25%, diikuti EIDO juga menguat sebesar +0.25% serta naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak sebesar 0.53%, CPO 2.25%, Nikel sebesar 0.22%, dan Timah 3.30%
"Investor juga tengah menunggu rilis data inflasi Oktober Indonesia yang diperkirakan sebesar 0.1%," ujarnya.
Di sisi lain, aksi tekanan jual diperkirakan akan kembali menghantam saham berbasis batu bara menyusul koreksi harga pada Jumat pekan lalu sebesar 10.55% untuk pengiriman bulan Desember 2021.
Baca Juga
Selain itu, saham pada sektor emas juga diperkirakan mengalami tekanan pada hari ini setelah penurunan harga logam mulia sebesar 1,02%.
“IHSG akan bergerak pada rentang 6.547 – 6.642 pada hari ini,” jelas Edwin dikutip dari risetnya.
Sementara itu, beberapa saham yang menjadi pilihan untuk hari ini adalah SMGR, EMTK, AALI, TBIG, BJTM, LSIP, MIKA, ADHI, ERAA, PTPP, dan TINS,
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.