Bisnis.com, JAKARTA- Hingga kuartal ketiga tahun ini, anggota holding pertambangan MIND ID masih menorehkan pertumbuhan positif dari sisi operasional maupun finansial. Pertumbuhan kinerja itu sejalan dengan target yang ditetapkan pada tahun ini.
MIND ID yang terdiri dari PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Timah Tbk. (TINS), PT Aneka Tambang Tbk. (Antam/ANTM), PT Inalum (Persero), serta PT Freeport Indonesia (PTFI) mengoleksi kinerja yang terus bertumbuh. Setelah mencatakan pertumbuhan pada paruh pertama tahun ini, kinerja positif MIND ID itupun berlanjut hingga kuartal III/2021.
Pertumbuhan kinerja tersebut sejalan dengan strategi dan kebijakan holding MIND ID yang tetap mempertahankan operasional di tengah pandemi. MIND ID menerapkan protokol kesehatan ketat yang menjamin operasional tetap berjalan namun juga mampu menekan potensi penularan Covid-19.
Pada tahun ini, seluruh entitas MIND ID ditarget mengoleksi pertumbuhan dari sisi operasional. PTBA, contohnya, mematok target produksi menyentuh 30 juta ton, naik dibandingkan 24,8 juta ton pada tahun lalu.
Sedangkan Inalum tengah menggenjot fokus hilirisasi yang merupakan kebijakan pertambangan nasional di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Perseroan telah menyiapkan dana sebesar US$318 juta sebagai belanja modal membiayai proyek-proyek tersebut.
Begitupun untuk PTFI. Volume penjualan PTFI diperkirakan menyentuh 1,33 miliar pon tembaga dan 1,3 juta ons emas pada 2021. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan raihan 0,8 miliar pon tembaga dan 0,8 juta ons emas pada 2020.
MIND ID merealisasikan kinerja keuangan yang positif pada kuartal III/ 2021, melanjutkan tren positif sejak awal tahun. Hingga kuartal III/2021, MIND ID mencatat Laba Bersih Konsolidasian sebesar Rp9,8 triliun, atau naik 799% dibandingkan rugi bersih Rp1,4 triliun pada tahun lalu.
CEO Grup MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan sejak awal tahun 2021, MIND ID menempatkan perhatian utama pada aspek operasional anggota MIND ID. “Inovasi operasional dilakukan untuk menghasilkan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ungkapnya.