Bisnis.com, JAKARTA — JP Morgan akhirnya kembali memberikan rating terhadap PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. usai mengakhiri periode pembatasan pemberian rekomendasi bagi emiten telekomunikasi tersebut.
Berdasarkan data terminal Bloomberg, terhitung sejak Minggu (22/6/2025), JP Morgan memberikan rating underweight atau setara jual kepada entitas hasil merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) tersebut.
Perbankan investasi asal Amerika Serikat itu pun menyematkan target harga senilai Rp1.640 per saham untuk EXCL.
“Setelah periode pembatasan, kami beralih ke peringkat UW [underweight] pada EXCL dan PT [target harga] hingga Desember 2026 sebesar Rp1.640 dari sebelumnya Not Rated Designation,” demikian penjelasan Ranjan Sharma dkk, analis JP Morgan dalam laporan yang dirilis via Bloomberg, Kamis (26/6/2025).
Setidaknya ada dua alasan di balik rekomendasi tersebut. Pertama, JP Morgan melihat risiko penurunan material terhadap ekspektasi laba EXCL.
Kedua adalah terkait dengan arus kas bebas terhadap ekuitas atau free cash flow to equity (FCFE) yang diperkirakan masih akan tetap minus, meski ada peningkatan daya ungkit atau leverage perseroan pasca-merger.
Baca Juga
“Kami memperkirakan FCFE EXCL dapat tetap negatif dalam jangka menengah dan leverage-nya kemungkinan akan tetap tinggi.”
Adapun berdasarkan data Bloomberg, Kamis (26/6/2025), sebanyak 21 dari total 32 sekuritas masih menyematkan rating buy untuk saham EXCL. Sebanyak enam sekuritas lainnya memberikan peringkat hold atau netral, sedangkan selebihnya, termasuk JP Morgan, merekomendasikan jual.
Berdasarkan data sekuritas yang dihimpun Bloomberg, konsensus untuk proyeksi target harga saham EXCL berada pada level Rp2.619,79.
Target tersebut memberikan potensi imbal hasil sekitar 17,00% dari harga saham perseroan pada penutupan perdagangan Kamis (22/6/2025) yakni pada level Rp2.240.
---------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
