Bisnis.com, JAKARTA - Penawaran umum perdana saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel diperkirakan akan condong menggunakan harga penawaran batas atasnya. Dengan begitu, Mitratel berpotensi menjadi IPO dengan nilai tertinggi di Indonesia, menggeser Bukalapak.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengungkapkan dengan rentang harga initial public offering (IPO) Mitratel berkisar Rp775-Rp975, berarti target dana yang diincar Rp19,8 triliun-Rp24,9 triliun.
"Jika dibandingkan dengan IPO terbesar sampai saat ini BUKA di Rp21,9 triliun, Mitratel berpotensi menggeser BUKA jika harga IPO mampu di atas Rp835. Kalau melihat realisasi di IPO BUKA, untuk target atas Rp24,9 triliun menjadi memungkinkan," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/10/2021).
Dia menyebut terdapat empat alasan Mitratel dapat memecahkan rekor raupan dana IPO menggeser PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
Pertama, investor asing relatif memiliki minat yang besar di emiten sektor telekomunikasi. Hingga September 2021, dari datanya, kepemilikan asing di sektor telekomunikasi mencapai 45,67 persen.
Pada emiten operator tower yakni TBIG dan TOWR asing masing-masing memiliki porsi kepemilikan sebesar 23,3 persen dan 35,9 persen.
Baca Juga
"Jadi dengan data tersebut dan tingginya minat beli asing di emiten kita di tahun ini, kami optimis asing punya minat yang besar dalam IPO Mitratel," paparnya.
Kedua, Indonesia Investment Authority (INA) juga sudah menyatakan minatnya untuk menjadi anchors investor dan akan ikut membantu dalam memasarkan saham Mitratel, sehingga potensi investor menjadi lebih besar.
Ketiga, harga yang ditawarkan secara Book Value yang sangat atraktif pada harga Rp775-Rp975, hitungan PBV 2021 dari Praus Capital, Mitratel berada di antara 1,4 kali-1,9 kali.
Ketika dibandingkan dengan emiten menara lainnya, PBV TBIG dan TOWR masing-masing sebesar 7,4 kali dan 5,7 kali. Dengan begitu, secara price to book value (PBV) masih sangat atraktif.
Secara PBV, Mitratel memiliki valuasi yang lebih murah dibandingkan emiten sejenis yaitu TBIG dan TOWR. Namun, secara rasio price to equity ratio (PER) tidak jauh berbeda dengan TBIG dan jauh di atas TOWR.
Keempat, saham-saham di sektor menara seperti TBIG dan TOWR memiliki minat yang cukup baik di pasar, hal ini terlihat dari nilai transaksi harian yang dapat dikatakan di atas rata-rata pasar.
"Namun, karena ukuran Mitratel sangat besar, investor ritel jangan berharap ada lonjakan yang signifikan di hari pertama IPO seperti performa saham IPO-IPO sebelumnya," urainya.
Data perbandingan valuasi Mitratel dengan TBIG dan TOWR