Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan energi PT Indika energy Tbk. berkomitmen melakukan transisi energi untuk turut mewujudkan net zero emission di Indonesia.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengungkapkan, untuk mengatasi perubahan iklim ini tidak bisa dilakukan sendiri. Hal ini mendasari transisi emiten berkode saham INDY ini dengan mengembangkan portofolio bisnisnya pada sektor non-batubara sebagai upaya untuk mencapai net-zero emissions.
“Indika Energy memiliki dua aspirasi besar yaitu mencapai net-zero emissions pada 2050 dan meningkatkan pendapatan perusahaan dari sektor non-batubara menjadi 50 persen pada tahun 2025,” tutur Arsjad dalam acara INDY Fest 2021, merayakan 21 tahun Indika Energy pada Selasa (19/10/2021).
Hadir sebagai keynote speaker Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, menuturkan bahwa pemerintah selalu serius dalam mengendalikan perubahan iklim dan semua pihak memiliki peran untuk mengatasi perubahan iklim.
“Bukan hanya memenuhi tren global, namun kita memenuhi mandat di UUD 45, dan sekaligus bertanggung jawab ke generasi mendatang. Oleh karenanya, kita tidak boleh salah dalam membuat kebijakan terkait perubahan iklim,” ujar Luhut.
Pemerintah memang tengah mendorong upaya percepatan kemajuan pembangunan ekonomi hijau di Tanah Air. Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi transisi ke pembangunan rendah karbon dan net-zero emissions tentu memiliki risiko dan biaya yang besar.
Baca Juga
Hal ini menjadikan peran industri jasa keuangan semakin kritikal, mengingat semakin banyak investor yang memusatkan investasinya pada produk pembiayaan berkelanjutan.
Arsjad menambahkan, di sektor energi, INDY mengandalkan anak usahanya, Kideco, yang sudah memasok batu bara bersih ramah lingkungan untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai kunci penggerak roda ekonomi masyarakat Indonesia.
Batu bara yang ditambang Kideco diakui secara global sebagai salah satu golongan batu bara terbersih karena kandungan sulfurnya yang sangat rendah yaitu 0,1 persen serta kadar abu yang rendah sebesar 2,5 persen.
Kendati demikian, Arsjad menegaskan sebagai bagian dari transisi dan proses diversifikasi, INDY akan berinvestasi pada sektor energi terbarukan, teknologi digital, kendaraan listrik, nature-based solutions dan bisnis berkelanjutan lainnya.
“Bagi Indika Energy, keberlanjutan adalah hal yang terpenting. Kami ingin menyediakan energi untuk negeri melalui spektrum yang lebih luas, dengan integritas yang kuat dan profesionalisme tertinggi dalam mendukung kemajuan masyarakat. Indika Energy juga mengaplikasikan teknologi digital untuk membuat operasi kami lebih efisien dan turut menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Arsjad.