Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Masih Tahan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Menguat

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,24 persen atau 34  poin ke posisi Rp14.076 per dolar AS.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada hari ini, Selasa (19/10/2021), sejalan dengan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,24 persen atau 34  poin ke posisi Rp14.076 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS terpantau melemah 0,38 persen ke level 93,59 pada pukul 15.10 WIB. 

Mata uang lain di kawasan Asia yang juga terpantau menguat terhadap dolar AS diantaranya mata uang won Korea Selatan yang naik 0,76 persen, dolar Taiwan naik 0,49 persen, dolar Singapura naik 0,37 persen, dan yen Jepang naik 0,27 persen terhadap dolar AS. 

Rupiah menguat sejalan dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank indonesia (BI) untuk mempertahankan Suku bunga acuan BI 7-day reserve repo rate (BI-7DRR) di level 3,50 persen.

Keputusan ditetapkan sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang terselenggara pada 18-19 Oktober 2021.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan bank sentral juga pertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Perry Warjiyo dalam paparan hasil RDG, Selasa (19/10/2021).

Sebelumnya, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan pada Selasa (19/10/2021), pergerakan nilai tukar rupiah akan dipengaruhi hasil rapat dari Dewan Gubernur BI untuk penentuan suku bunga acuan BI. 

Meskipun, sebenarnya hasil dari rapat Dewan Gubernur BI ini ada peluang sudah diantisipasi terlebih dahulu oleh pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper