Bisnis.com, JAKARTA – Selama di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pasar modal RI dinilai berhasil tumbuh signifikan.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan menjelang 7 tahun kepemimpinan Jokowi pada 20 Oktober 2021, IHSG hampir kembalimenyentuh all time high di level 6.680. Jumlah itu hanya berselisih sekitar 13 poin dengan capaian tertinggi IHSG di awal tahun 2018 dengan level 6.693.
“Kemimpinan Jokowi memang mendongkrak performa pasar modal sendiri. Salah satunya adalah soal kebijakan PPKM yang berkelanjutan di semester I tahun ini,” katanya kepada Bisnis pada Senin (18/10/2021).
Menurutnya ketika kasus positif Covid-19 dapat ditekan dan melandai, maka ini menjadi sentimen positif yang baik untuk mendongkrak percepatan ekonomi nasional. Dengan begitu ikut mendongkrak performa IHSG, karena keyakinan bagi investor untuk melirik pasar modal Indonesia yang mulai kondusif.
Selain itu, yang perlu diapresiasi menjelang 7 tahun kepemimpinan Jokowi adalah Indonesia yang berhasil keluar dari jurang resesi. Frankie mengatakan indeks pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang dalam trend bullish secara bertahap setelah koreksi dalam pada kuartal II tahun 2020 kemarin.
“Pada kuartal II tahun ini ekonomi Indonesia berada pada level positif 7,07 persen. Ini menjadi indikasi yang baik juga bahwa Indonesia memiliki kekuatan dan potensi yang besar untuk bukan hanya pulih, tapi juga bertumbuh setelah kemelut masa pandemi yang menekan ekonomi secara global,” imbuhnya.
Baca Juga
Frankie menambahkan percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam masa kepemimpinan Jokowi juga sangat mendukung pertumbuhan iklim ekonomi Indonesia. Menurutnya PSN membantu akselerasi pemerataan pembagunan sampai ke daerah-daerah terhadap proyek yang sangat vital akan pertumbuhan ekonomi seperti infrastuktur, jalan raya sampai tol laut.
Frankie berpendapat percepatan pembangunan dan penyelesaian infrastruktur telah membuat biaya transportasi menjadi lebih ekonomis. Hal itu membuat margin pendapatan bisa lebih maksimal yang dapat memiliki daya saing dengan produk import, khususnya hasil pertanian, perikanan, perkebunan sampai pertambangan dan juga logistik.
“Percepatan program vaksin dan juga pemenuhan fasilitas untuk menangangi kasus positif covid-19, dinilai cukup baik juga sehingga menjadi katalis dalam menopang kinerja IHSG sendiri, karena adanya ekspektasi yang baik dan optimisme dari para investor akan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
