Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Ditopang Net Buy Asing Rp1,5 Triliun, ESSA, DNAR & SRTG Terbang

Sebanyak 244 saham hijau, 258 saham merah dan 163 saham stagnan. Kapitalisasi pasar bursa parkir di level Rp8.164,24 triliun.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup akhir pekan, Jumat (15/10/2021) dengan manis yakni naik 0,11 persen atau 7,22 poin ke 6.633,33.

Sebanyak 244 saham hijau, 258 saham merah dan 163 saham stagnan. Kapitalisasi pasar bursa parkir di level Rp8.164,24 triliun.

Investor asing mencatatkan beli bersih di seluruh pasar senilai Rp1,50 triliun. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) paling banyak diborong asing atau mengalami net foreign buy Rp734,5 miliar, diikuti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang dikoleksi asing Rp90,6 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) dibeli asing Rp53,7 miliar.

Saham PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) masuk di jajaran top gainers. Masing-masing dengan kenaikan 16,13 persen, 10,28 persen dan 10,19 persen.

Sementara itu, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS), PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) dan PT Wilton Makmur Indonesia (SQMI) masuk ke top losers. Ketiga saham ini melemah 6,70 persen, 6,47 persen, dan 5,79 persen.

Sebelumnya, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan, pergerakan IHSG menjelang all time high sepanjang masa merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung. 

"Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia, namun risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal,” jelas dia dalam riset harian, Jumat (15/10/2021). 

William menambahkan, pelaku pasar menanti rilis data perekonomian pada hari ini tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan mencatatkan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang dari pertumbuhan tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper