Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Amerika Serikat (AS) mengawali perdagangan Selasa (5/10/2021) waktu setempat dengan kenaikan. Saham Facebook Inc. akhirnya pulih setelah turun hampir 5 persen pada Senin yang dipicu gangguan layanan secara global.
Berdasarkan data Bloomberg pada 20.31 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,38 persen ke 34.133,13, sementara S&P 500 menanjak 0,45 persen ke 4.320,02, sedangkan Nasdaq melesat 0,60 persen ke 14.340,74.
Indeks yang syarat saham teknologi, Nasdaq naik setelah indeks turun lebih dari 2 persen pada penutupan Senin (4/9/2021) waktu setempat. Pasar saham telah menghadapi banyak kekhawatiran tentang ekonomi dan lanskap kebijakan menuju kuartal terakhir tahun ini.
Kecemasan Wall Street atas perdebatan batas utang di parlemen, Washington semakin meningkat, dengan anggota parlemen Demokrat dan Republik masih berjuang untuk mencapai kesepakatan menaikkan batas pinjaman pemerintah federal.
Investor juga menunggu sinyal dari para emiten tentang bagaimana mereka telah menavigasi tantangan rantai pasokan, kenaikan biaya tenaga kerja dan tekanan terkait pandemi lainnya selama beberapa bulan terakhir, dengan musim pendapatan kuartal ketiga akan dimulai pekan depan.
“Ketakutan pertumbuhan mungkin terjadi, dan kami telah melihat penyelarasan ekspektasi yang lebih baik untuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih rendah. Tetapi di mana pendapatan ikut bermain … adalah bahwa kita masih akan memiliki kantong tekanan harga yang sangat tinggi, ini akan membuat bisnis sulit untuk area tertentu, ” kata Francis Donald, kepala ekonom Manulife Global kepada Yahoo Finance.
Baca Juga
Terlepas dari banyaknya risiko utama menyelimuti pasar saham, sejumlah ahli strategi telah memperingatkan agar tidak terlalu pesimis dulu.
“Saya tidak melihat ini sebagai yang besar, kemunduran besar, di mana kita akan turun 20 persen dan masuk ke wilayah bearish. Kita masih dibanjiri begitu banyak cash, dan saya pikir itulah satu-satunya payung yang masih akan menopang pasar ini untuk sementara waktu,” kata D.R. Barton, Jr., prinsipal di Woodshaw Financial Group.