Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menjadi BUMN penerima penyertaan modal negara (PMN) paling tinggi sepanjang tahun ini dan tahun depan. Proyeksinya, HK akan dapat suntikan Rp46,55 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan Hutama Karya akan mendapatkan suntikan dana segar dari negara untuk pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang tengah dikerjakannya.
Pada 2021 ini, HK sudah mencairkan PMN sebesar Rp6,2 triliun pada 30 Agustus 2021 yang kemudian ditambah dan sudah disetujui Kementerian Keuangan sebesar Rp9 triliun, sehingga total dana yang didapatkannya pada tahun ini sebesar Rp15,2 triliun.
"Sesuai dengan diskusi-diskusi kami memastikan keseimbangan sosial dan ekonomi jawa dan sumatera, karena itu tol sumatera terus dilaksanakan, HK dapat dukungannya," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (22/9/2021).
Pada 2022, Kementerian BUMN juga menganggarkan PMN sebesar Rp31,35 triliun untuk Hutama Karya. Dana tersebut merupakan PMN sebesar Rp23,85 triliun dan tambahan Rp7,5 triliun.
"HK ada Rp23,85 triliun ditambah Rp7,5 triliun, dana ini untuk penyelesaian konstruksi 8 ruas JTTS dengan target tambahan panjang 162 Km. Ini masih dalam negosiasi, ada tambahan belum ada keputusan masih nanti," urainya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah bersepakat akan menyalurkan penyertaan modal negara (PMN) kepada 5 BUMN klaster infrastruktur pada tahun depan. Total modal yang akan digelontorkan mencapai Rp34,57 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan setidaknya sudah bersepakat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait penyertaan modal kepada 5 BUMN infrastruktur pada tahun depan.
Kelima BUMN tersebut yakni Perumnas, PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
PMN untuk Perumnas sebesar Rp1,57 triliun akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan melanjutkan program pengadaan Satu Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
PMN kepada PLN sebesar Rp5 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi gardu induk dan distribusi listrik desa.
PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp23 triliun dipakai penyelesaian konstruksi 8 ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 Km.
Adapun, WSKT sebesar Rp3 triliun mendapatkan porsi yang dipakai menyelesaikan rusa tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Sementara, ADHI sebesar Rp2 triliun menyelesaikan pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen, serta SPAM Regional Karian-Serpong.