Bisnis.com, JAKARTA - CK Hutchison, perusahaan unggulan milik miliarder Hong Kong Li Ka-shing, mengumumkan akan menggabungkan unit telekomunikasi di Indonesia dengan provider Indosat dalam kesepakatan senilai US$6 miliar. Merger ini bertujuan untuk pengembangan digital di pasar terbesar di Asia Tenggara.
Hutchison 3 Indonesia akan bergabung dengan Indosat, yang merupakan afiliasi dari operator telekomunikasi Qatar Ooredoo Group, untuk membuat entitas bernama Indosat Ooredoo Hutchison dengan total nilai transaksi sekitar U$6 miliar atau Rp85,8 triliun.
Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di Indonesia, dengan pendapatan tahunan sekitar US$3 miliar atau Rp42,9 triliun. Kesepakatan itu diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini, tergantung pada persetujuan pemegang saham dan peraturan.
“Indosat Ooredoo Hutchison akan memiliki peran penting yang akan memungkinkannya untuk mendorong perluasan jaringan dan peningkatan yang akan mendukung agenda digital Pemerintah [Indonesia] dan menguntungkan pelanggan dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Co-Managing Director CK Hutchison Canning Fok.
“Penggabungan ini akan menciptakan perusahaan dengan kekuatan dan skala untuk mempercepat transformasi digital Indonesia dan meningkatkan kinerja jaringan dan pengalaman pelanggan di seluruh negeri,” tambah Direktur Pelaksana Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo.
Merger tersebut sekaligus menyoroti upaya mengejar skala bisnis perusahaan di sektor telekomunikasi Indonesia. Fitch Ratings mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan Mei, ketika CK Hutchison dan Indosat masih membahas merger, bahwa investasi 5G akan memberikan tantangan bagi perusahaan telekomunikasi.
Baca Juga
“Akan menjadi tantangan bagi perusahaan telekomunikasi yang lebih kecil untuk menyerap biaya investasi 5G tanpa pengembalian investasi langsung,” kata laporan itu yang dikutip Forbes.
Kesepakatan itu diharapkan dapat mewujudkan nilai sinergi sebelum pajak hingga US$400 juta dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Setelah transaksi ditutup, Indosat Ooredoo Hutchison akan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kepemilikan 65,6 persen saham Indosat Ooredoo Hutchison akan dimiliki oleh perusahaan induk yang sama-sama dimiliki oleh CK Hutchison dan Ooredoo, sedangkan pemerintah Indonesia akan memegang 9,6 persen dari saham perusahaan.
Merger ini adalah kesepakatan terbaru di bidang telekomunikasi oleh CK Hutchison. Pada bulan November, perusahaan mengumumkan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menjual bisnis menara nirkabelnya di Eropa ke Cellnex Telecom Spanyol seharga 10 miliar euro.
Selain telekomunikasi, bisnis CK Hutchison meliputi keuangan, infrastruktur, pelabuhan, dan ritel. Pada tahun 2018, Li pensiun sebagai ketua CK Hutchison dan pengembang properti CK Asset, tetapi tetap menjabat sebagai penasihat senior. Li yang berusia 93 menempati peringkat pertama dalam Daftar Orang Kaya Hong Kong tahun ini dengan kekayaan bersih US$35,4 miliar.