Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang tenggat restrukturisasi kredit perbankan hingga Maret 2023, membuat PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) makin percaya diri. Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar yang dikendalikan Grup Djarum tersebut optimistis portofolio kreditnya makin mantap pada akhir tahun.
Direktur BBCA Vera Eve Lim mengatakan ada sektor-sektor tertentu yang dapat terlihat akan lebih lama untuk recover. Sehingga OJK memperpanjang relaksasi kredit.
Dari sisi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), nominal yang disiapkan BBCA memang tak sebesar bank-bank kompetitor terdekat. Berkisar Rp32,67 triliun, CKPN perseroan lebih rendah misalnya jika dibandingkan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), ataupun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Perseroan menaksir jumlah pinjaman berisiko berkisar Rp110,6 triliun per akhir semester I/2021. Jumlah tersebut setara 19,1 persen total pinjaman yang disalurkan dalam periode yang sama.
Berita selengkapnya baca di sini.
Satu lagi bank mini yang berhasil membukukan perbaikan kinerja pada paruh pertama 2021. PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) adalah nama teranyar yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan, Rabu (8/9/2021), BBSI membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp29,86 miliar pada semester I/2021. Angka ini tumbuh 130,15 persen secara year-on-year (yoy) ketimbang realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai Rp12,97 miliar.
Berita selengkapnya baca di sini.
Saham emiten media afiliasi Menteri BUMN Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI), terbang ratusan persen sepanjang periode berjalan 202. Daya tarik Mahaka Radio tidak bisa dilepaskan dari anak usaha perseroan, Noice, yang belakangan terus menarik investor baru.
Salah satu yang teranyar perseroan barus aja mendapat suntikan dana dari Alpha JWC Ventures dan entitas perusahan Gojek, Go-Ventures.
Berita selengkapnya baca di sini.
Perusahaan pionir yang memasok LNG dan mengoperasikan kapal tanker gas alam cair (LNG) di Indonesia, PT GTS Internasional Tbk. (GTSI), memulai babak baru sebagai perusahaan tercatat dengan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021). PT Reliance Securitas Indonesia Tbk. (RELI) selaku penjamin tunggal emisi mengklaim emiten yang mendapat kode saham GTSI itu memiliki performa keuangan yang ciamik.
GTS Internasional membukukan pendapatan US$31,33 juta, tumbuh 3,8 persen year-on-year (yoy) dari pencapaian tahun sebelumnya US$30,17 juta. Penyumbang terbesar pendapatan berasal dari jasa penyewaan kapal untuk mengangkut liquefied natural gas (LNG) senilai US$30,65 juta, ekuivalen hingga 98 persen dari total pendapatan perusahaan.
Berita selengkapnya baca di sini.