Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos ITMG Yakin Harga Batu Bara Mampu Bertahan di Atas US$100 per Ton

Pada kuartal II/2021, harga rata-rata batu bara ITMG mencapai US$80,3 per ton atau naik 18 persen dari kuartal I/2021 yang hanya seharga US$68,1 per ton.
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara acuan terus naik mencapai level tertinggi. Hal ini memberikan harapan bagi emiten batu bara untuk bisa mencetak kinerja keuangan yang lebih mantap pada semester II/2021.

Berdasarkan laporan Bisnis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan harga batu bara acuan (HBA) pada September 2021 mencapai US$150,03 per ton seiring kenaikan permintaan batu bara dari China.

Salah satu yang mendapat untung dari kenaikan harga adalah emiten PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang cukup mendulang cuan pada kinerjanya semester I/2021 lantaran harga batu bara yang naik terus meskipun produksinya menurun.

Pada kuartal II/2021, harga rata-rata batu bara ITMG mencapai US$80,3 per ton atau naik 18 persen dari kuartal I/2021 yang hanya seharga US$68,1 per ton.

Adapun, pada semester I/2021, rata-rata harganya mencapai US$74,7 per ton atau naik 34 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 seharga US$55,7 per ton.

“Mengenai harga itu kuartal III/2021 diperkirakan sampai 3 digit melewati US$100, Juli saja sudah hampir US$100, Agustus diharapkan sudah melampaui US$100, dan September akan lebih tinggi,” kata Jusnan Ruslan, Direktur ITMG pada konferensi pers, Selasa (7/9/2021).

Pada kuartal IV/2021, harapannya harga batu bisa bertahan di level saat ini atau di atas US$100 per ton.

Pada semester I/2021 sendiri, ITMG berhasil mencatatkan volume penjualan 9,0 juta ton atau turun 19 persen dari tahun sebelumnya mencapai 11,1 juta ton. Kendati demikian, pendapatannya tercatat naik 4 persen ke US$676 juta dari tahun sebelumnya US$653 juta.

Pada paruh pertama, EBITDA perusahaan tercatat sebesar US$224 juta pada paruh pertama 2021, atau naik 148 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih naik signifikan sebesar 312 persen dari US$29 juta pada paruh pertama 2020 menjadi US$118 juta pada periode yang sama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper