Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat digitalisasi menjadi tren yang tak terelakkan lagi. Pandemi mendorong masyarakat untuk menggunakan dokumen digital, daripada kertas atau paperless.
Menghadapi hal ini, Direktur PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) King Iriawan Sutanto mengatakan, perseroan menyadari isu paperless ini telah berlangsung cukup lama. Menurutnya, pandemi mempercepat andil penurunan volume cetak perseroan.
"Kami tetap fokus pada layanan solusi dokumen untuk mendukung peningkatan produktivitas pelanggan, serta untuk membantu proses transformasi ke dokumen digital ke pelanggan," kata King dalam Public Expose Live 2021, Selasa (7/9/2021).
Sebagaimana diketahui, emiten berkode saham ASGR ini memiliki unit usaha solusi dokumen yang melayani kebutuhan cetak personal, perkantoran, graphic art, hingga managed print services, serta teknologi informasi yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan.
Hingga semester I-2021, ASGR tercatat mencetak pendapatan Rp1,25 triliun. Unit solusi dokumen ASGR tercatat menyumbang 44 persen pendapatan perseroan. Kemudian, 37 persen pendapatan disumbang dari unit solusi teknologi informasi, dan sisanya 19 persen berasal dari solusi perkantoran.
Menghadapi tren paperless ini, King melanjutkan ASGR akan mengeksplorasi bisnis baru yang relevan. Dalam jangka pendek dan menengah, ASGR akan terus mengembangkan produk pelengkap dan jasa, dengan mempertajam solusi perdokumenan sesuai dengan kebutuhan industri.
Baca Juga
"Jadi kami melakukan pendekatan horizontal dan vertikal, serta mengembangkan layanan yang mendukung transformasi bisnis pelanggan," ujar dia.
Dengan demikian, pihaknya tidak hanya menyediakan solusi hard copy dan mesin, tetapi juga solusi lain di manajemen dokumen, jasa, dan digital sign.
Sementara Presiden Direktur Astra Graphia Hendrix Pramana menyebut, pihaknya tetap yakin masih ada peluang di bisnis solusi dokumen ke depan.
"Saat ini printing tetap ada oportunity ke depan, khususnya di area creative industry. Jadi digital packaging, di mana kita bisa membuat personalize packaging menggunakan printing material, itu jadi tren yang baru saat ini," ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi nilai yang bisa dijual ke produsen.
"Di situ masih ada kesempatan yang masih kita bisa eksplor lebih jauh untuk menumbuhkan bisnis printing ke depan," tutur dia.