Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangn awal September 2021, Rabu (1/9/2021).
Pada Selasa (31/8/2021), IHSG ditutup menguat 0,09 persen atau 5,39 poin ke level 6.150,29. Indeks sempat berfluktuasi di sepanjang sesi I dan II di zona merah dengan rentang 6.117.5-6.158,07.
Sepanjang Agustus, indeks menguat 1,3 persen, dan naik 2,9 persen sepanjang 2021.
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan dalam dua hari terakhir IHSG menunjukkan penguatan. Penyebabnya adalah pernyataan Fed Chairman, Jerome Powell pada simposium Jackson Hole beberapa hari yang lalu menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan tapering tidak akan seagresif yg diperkirakan.
Alhasil pasar menyikapi dengan naiknya indeks Dow Jones ke level record dan melemahnya dolar AS sehingga rupiah bisa menguat ke sekitar Rp14.260 saat ini.
Menurutnya para investor mulai dapat memanfaatkan momentum penguatan pada IHSG secara umum dengan strategi terbaik Buy on Break atau tambah beli. Ketika harga saham telah melalui tingkatan resistance karena terpantau lumayan banyak saham yang berusaha mengakhiri trend turun atau sideways.
Baca Juga
“Secara teknikal, target mid-term IHSG kembali ke level 6.250-6.350. Jajaran support 6100 / 6080 / 6060 / 6000-5980,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (31/8/2021).
Dia merekomendasikan sektor property dan konstruksi agar mulai dipantau oleh investor karena sudah mulai mengakhiri tren sideways dalam fase bottoming-nya. Liza memilih ASRI, BSDE, ADHI, dan PTPP sebagai top picks.
Selain itu, Liza menambahkan PPKM yang telah turun ke level 3 turut memberikan kelegaan kepada kebanyakan pengusaha. Dia berharap roda perekonomian akan lebih cepat kembali normal.
Penasehat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Edwin Sebayang optimistis IHSG bisa mencapai level 6.292. Ada beberapa faktor yang bisa mendorong pertumbuhan indeks dalam sebulan ke depan.
“Cukup banyak sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG mulai ada kepastian tidak ada kenaikan dari FFR (Fed Fund Rate) dan stabilnya 7 Days Reverse Repo,” katanya.
Selain itu Edwin menambahkan tapering dari Amerika Serikat kemungkinan kecil terjadi pada tahun ini. Dia bahkan menilai terjadi penurunan yield obligasi 10 tahun baik di negeri Paman Sam maupun di Indonesia.
Sentimen positif lain yang menopang IHSG adalah kenaikan harga komoditas, penguatan rupiah serta penurunan kasus baru dan kematian akibat covid-19.
“IHSG akan menguat secara perlahan. Rentang IHSG sepanjang September 2021 adalah level 6.000 sampai dengan 6.292,” katanya.
Edwin merekomendasikan beberapa sektor yang bisa untuk dilirik oleh investor. Misalnya sektor teknologi, telekomunikasi dan tambang. Adapun beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi adalah BUKA, MTDL, TLKM, TOWR, ERAA, ADRO, PTBA, ANTM, dan TINS.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
IHSG ditutup turun 0,97 persen atau 59,36 poin menjadi 6.090,93.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.089,23-6.169,05.
Pukul 14.33 WIB, IHSG koreksi 0,87 persen atau 53,81 poin menjadi 6.096,48.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.092,12-6.169,05.
Pukul 13.34 WIB, IHSG turun 0,61 persen menjadi 6.112,25.
Akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,73 persen atau 44,64 poin menjadi 6.105,66.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.102,14-6.169,05.
Pukul 10.05 WIB, IHSG koreksi 0,22 persen atau 13,27 poin menjadi 6.137,02.
Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.129,3-6.169,05.
Preopening, IHSG naik 0,12 persen atau 7,52 poin menjadi 6.157,82.
Dari seluruh saham Indeks LQ45, 19 saham naik, 2 saham turun, dan 24 saham stagnan.