Bisnis.com, JAKARTA — Tinggal selangkah lagi bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) untuk memecahkan rekor penambahan modal via rights issue terbesar dalam sejarah.
Dengan proyeksi semua pemegang saham publik mengeksekusi haknya, aksi korporasi bank pelat merah itu akan menghasilkan dana segar Rp41,5 triliun. Angka ini akan menyalip rekor besaran rights issue yang sebelumnya dicatat PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), dengan besaran Rp40,12 triliun pada 2008.
Dana itu belum termasuk penyuntikan modal negara via Penyertaan Modal Negara (PMN), yang ditaksir mencapai Rp54,77 triliun. Artinya, BBRI selangkah lagi bakal mendapat dana jumbo sebanyak-banyaknya Rp95,92 triliun.
1. Bank BRI alias BBRI Rights Issue, Harga Saham Bisa Tembus Rp6.000?
Seiring aliran dana besar itu, BBRI pun sudah menyiapkan seabrek rencana. Satu yang utama adalah pembentukan holding Ultra Mikro (UMi).
Selengkapnya mengenai prospek saham BBRI jelang manuver besar itu dapat Anda baca di sini.
Sejumlah kapal tongkang pengangkut batu bara melakukan bongkar muatan di perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (19/7/2021)./ANTARA FOTO-Nova Wahyudi
2. IPO Prima Andalan Mandiri, MCOL Siap Menggali Batu Bara Lebih Dalam
Dalam waktu dekat, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan emiten batu bara baru. Siapa lagi yang dimaksud kalau bukan PT Prima Andalan Mandiri.
Perusahaan yang berencana melantai dengan kode saham MCOL tersebut akan mulai listing pada Selasa (7/9/2021), seiring terbitnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) awal pekan ini.
MCOL bakal menawarkan 355,56 juta saham perusahaan ke publik. Dengan harga pelaksanaan Rp1.420 per saham, investor publik sudah bisa melakukan pemesanan saham emiten ini hingga Jumat (5/8) mendatang.
Sebagai informasi, proyeksi dana Rp504,89 miliar yang dihimpun perseroan pada Initial Public Offering (IPO) kali ini bakal digunakan untuk belanja alat berat dalam rangka menambah produksi batu bara, serta sebagian lainnya untuk melunasi utang operasional.
Selengkapnya mengenai proyeksi dan prospek calon emiten pendatang baru ini dapat Anda baca di sini.
Adika Nuraga Bakrie./Istimewa
3. SUKSESOR BISNIS: Asa BUMI di Tangan Aga Bakrie, Sang Generasi Ketiga
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada Selasa (31/8) kemarin resmi mengesahkan pergantian sederet nama pada jajaran direksi dan komisaris perseroan.
Satu pergantian yang menyita perhatian di dalam struktur baru perseroan adalah penempatan Adika Nuraga Bakrie, yang didapuk sebagai presiden direktur baru.
Menyandang predikat generasi ketiga Keluarga Bakrie, naiknya Aga ke tampuk kepemimpinan menandai babak lanjutan alih generasi Grup Bakrie. Meskipun, Aga sebenarnya bukan nama asing karena sebelumnya sempat menjabat direktur di BUMI sejak 16 September 2020.
Ulasan mengenai prospek BUMI di tangan Aga dapat Anda baca di sini.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
4. Mengintip Kinerja Keuangan Emiten Grup Bakrie BUMI, ENRG, BRMS dkk, Siapa Jawaranya?
Selain BUMI yang baru resmi dipimpin penerus generasi ketiga keluarga, Grup Bakrie juga memiliki sederet portofolio lain di pasar modal seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) dan masih banyak lagi.
Menggeluti sektor-sektor bisnis yang berbeda, deretan emiten tersebut tentu memiliki prospeknya masing-masing.
Pembahasannya selanjutnya dapat Anda baca di sini.