Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih pada semester I/2021, dari sebelumnya rugi.
Dalam laporan keuangan BUMI per Juni 2021 di Harian Bisnis Indonesia, manajemen melaporkan pendapatan mencapai US$421,86 juta atau sekitar Rp6,13 triliun (kurs Jisdor 30 Juni Rp14.542 per dolar AS). Nilai itu menurun 4,22 persen year on year (yoy) dari US$440,44 juta per Juni 2020.
Beban pokok pendapatan BUMI turun menjadi US$341,73 juta pada semester I/2021, dari sebelumnya US$407,79 juta. Laba bruto pun naik menuju US$80,13 juta dari US$32,64 juta pada semester I/2020.
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$1,89 juta per Juni 2021 atau sekitar Rp27,48 miliar. Raihan laba itu berbalik dari rugi bersih US$86,1 juta per Juni 2020.
Entitas Grup Bakrie tersebut menggelontorkan kas net untuk investasi US$38,56 juta, naik dari sebelumnya US$4,83 juta. Total kas dan setara kas pada akhir periode semester I/2021 naik mencapai US$96,92 juta dari US$44,39 juta pada semester I/2020.
Dari sisi beban, liabilitas BUMI mencapai US$3,3 miliar per Juni 2021, naik dari US$3,29 miliar per akhir 2020. Liabilitas jangka pendek pada semester I/2021 mencapai US$1,27 miliar dan jangka panjang US$2,03 miliar.
Baca Juga
Namun, ekuitas BUMI berhasil meningkat menjadi US$217,34 juta per Juni 2021, dari US$132,64 juta per akhir 2020. Total aset BUMI pun mencapai US$3,52 miliar pada sememester I/2021, naik dari US$3,43 miliar pada akhir tahun lalu.