Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rosan Roeslani Mundur dari Kursi Komisaris Bumi Resources (BUMI)

Pengunduran diri tersebut lantaran Rosan mendapatkan tugas dari Pemerintah sebagai Duta Besar.
Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2015-2020 Rosan P Roeslani didampingi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie saat menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin 28 Juni 2021 - Youtube Sekretariat Presiden
Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2015-2020 Rosan P Roeslani didampingi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie saat menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin 28 Juni 2021 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mundur dari kursi Presiden Komisaris PT Bumi Resources Tbk.

Emiten batu bara dengan kode BUMI tersebut mengumumkan bahwa Rosan telah mengundurkan diri dari jabatan Presiden Komisaris. Pengunduran diri tersebut lantaran Rosan mendapatkan tugas dari Pemerintah sebagai Duta Besar.

“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Rosan Perkasa Roeslani sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen. Pengunduran diri ini karena beliau mendapat penugasan baru dari Pemerintah Republik Indonesia, untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat,” sebut manajemen pada Rabu (25/8/2021).

Manajemen menyatakan akan melaksanakan proses sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, Direktur sekaligus Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, pihaknya optimistis dapat memperbaiki kinerja pada tahun ini seiring dengan level harga batu bara yang masih tinggi.

Kendati demikian, Srivastava mengatakan pihaknya tidak berencana untuk mengubah target produksi batu bara pada 2021. BUMI menargetkan produksi batu bara di kisaran 85 juta metrik ton hingga 89 juga metrik ton berbanding output pada tahun lalu sebanyak 83 juta metrik ton.

"Target ini masih in-line dengan RKAB yang ditetapkan perusahaan," katanya.

Ia menambahkan, perusahaan umumnya menjual sekitar 45 persen dari target penjualan di semester I/2021. Sementara, 55 persen yang tersisa akan dilakukan pada semester II/2021.

Srivastava mengatakan, pada paruh kedua tahun ini pihaknya mengharapkan menurunnya jumlah curah hujan. Hal ini agar utilisasi alat-alat produksi dapat ditingkatkan yang akan turut berimbas pada kenaikan produksi batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper