Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melaju Tembus 6.100 Meski Saham Teknologi BUKA dan DCII Ambruk

Pada pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,54 persen atau 33,13 poin menjadi 6.121,54. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.051,85-6.125,66.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada sesi I perdagangan Kamis (12/8/2021), kendati sejumlah saham teknologi jumbo seperti DCII dan BUKA anjlok.

Pada pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,54 persen atau 33,13 poin menjadi 6.121,54. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.051,85-6.125,66.

Total transaksi mencapai Rp8,33 triliun. Terpantau 279 saham menguat, 191 saham melemah, dan 161 saham stagnan.

Investor asing cenderung melakukan aksi beli dengan net buy Rp163,3 miliar. Saham TFAS dan BBCA menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp90,9 miliar dan Rp67,9 miliar.

Adapun, saham BUKA menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp122,9 miliar. Saham BBRI dan EMTK juga dilego asing dengan net sell masing-masing Rp24,2 miliar dan Rp16,7 miliar.

Sementara itu, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) cenderung dijual investor, sehingga mengalami auto reject bawah (ARB). Saham emiten teknologi itu jatuh 6,99 persen atau 4.125 poin ke level Rp54.875.

DCII diperdagangkan sebanyak 35 kali dengam saham yang beredar sebanyak 4.600 unit. Adapun nilai transaksi saham mencapai Rp257,38 juta. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp130,81 triliun.

Saham sektor teknologi kelas jumbo lainnya, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), juga amblas 6,76 persen pagi ini mentok ARB ke level Rp965 per saham.

Saham BUKA ditransaksikan sebanyak 11.789 kali dengan volume saham yang beredar 421,37 juta unit. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp407,01 miliar. Kapitalisasi pasarnya turun ke bawah Rp100 triliun, tepatnya Rp99,45 triliun.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan setelah IHSG turun selama 3 hari sebesar -117,01 poin (-1,89 persen), Kamis ini IHSG diperkirakan berberpeluang untuk rebound alias menguat.

"Sentimen positif yang mendorong terjadinya penguatan IHSG cukup banyak hari ini," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (12/8/2021).

Sentimen pendorong IHSG di antaranya penguatan indeks DJIA sebesar +1.09%, EIDO +1.39% dan cukup tajamnya penguatan harga beberapa komoditas seperti Oil +3.82%, Coal +1.41%, CPO +6.26%, Nikel +4.49% & Timah +2.98%, sehingga tidak berlebihan jika fokus hari ini ada di saham berbasis komoditas.

Di sisi lain, sambung Edwin, hal yang perlu dicermati adalah masih tingginya kasus kematian baru akibat Covid-19 per harinya di Indonesia, bahkan nyaris 3 minggu Indonesia terus menduduki posisi nomor 1 tertinggi di dunia. Dari sisi eksternal, yield obligasi AS tenor 10 tahun mulai merangkak naik.

Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 6.052 - 6.143, dan rupiah di posisi Rp14.310 - Rp14.445 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan Selasa (10/8/2021), IHSG melemah 0,64 persen atau 39,05 poin ke level 6.088,41. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.042,48-6.147,77.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper