Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Terdepresiasi Dibayangi Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,14 persen pada 92,0441 pada akhir perdagangan.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Selasa (3/8/2021) waktu Asia, setelah melemahnya imbal hasil obligasi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,14 persen pada 92,0441 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi US$1,1874 dari US$1,1857 di hari sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,3894 dolar dari US$1,3891 di hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi US$0,7365 dari US$0,7335.

Dolar AS dibeli 109,24 yen Jepang, lebih rendah dari 109,75 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9048 franc Swiss dari 0,9061 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2507 dolar Kanada dari 1,2478 dolar Kanada.

Pergerakan itu terjadi karena imbal hasil pada obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan 30 tahun (Treasury 10-tahun dan Treasury 30-tahun) keduanya turun pada hari Senin. Jika yield naik meningkat maka dolar AS menguat, sedangkan jika yield turun maka dolar AS melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper