Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN produsen baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memutuskan tidak membagi dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Perseroan juga tidak melakukan perombakan direksi dan komisaris.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengungkapkan perseroan semakin efisien dan produktif, sehingga menjadi lebih berdaya saing dalam melakukan aktivitas usaha yang berdampak pada peningkatan kinerja.
Pada semester I/2021 ini pun Krakatau Steel kembali mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih sebesar US$32,7 juta.
"Terlebih kami pun melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis sehingga kinerja semakin baik,” papar Silmy dalam keterangan resmi, Kamis (29/7/2021).
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, laba KRAS pada paruh pertama tahun 2021 tercatat sebesar Rp475 miliar. Jumlah tersebut meningkat 601,3 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp67 miliar.
Sementara itu, EBITDA Krakatau Steel hingga Juni 2021 meningkat menjadi Rp1,2 triliun, atau naik hampir dua kali lipat melebihi realisasi di 2020 yang sebesar Rp687 miliar.
Baca Juga
Nilai penjualan KRAS juga mengalami peningkatan sebesar 90,9 persen menjadi Rp15,3 triliun pada semester I/2021 dibandingkan dengan semester 1 tahun lalu sebesar Rp8 triliun.
Krakatau Steel telah melakukan restrukturisasi hutang senilai US$2,2 miliar pada Januari 2020 danberhasil mencatatkan laba di tahun 2020, setelah delapan tahun mengalami kerugian.
Sepanjang tahun 2020 pun Krakatau Steel telah melahirkan banyak kemajuan, di antaranya capaian produksi, restrukturisasi perusahaan, dan penguatan kinerja melalui transformasi, serta keberhasilan melakukan efisiensi.
Krakatau Steel di tahun 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$22,6 juta dengan capaian laba operasi mencapai US$166,7 juta.
Di saat dunia masih menghadapi pandemi Covid-19, Krakatau Steel justru mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak tahun 2012.
Peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari capaian EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization, yang kian membaik. Di tahun 2020 Krakatau Steel mampu membukukan EBITDA sebesar US$76 juta, dari sebelumnya EBITDA minus US$135 juta di tahun 2019.
Adapun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, KRAS memutuskan seluruh laba bersih tahun buku 2020 senilai US$22,6 juta dicatatkan sebagai cadangan perseroan.
"RUPS juga memutuskan tidak ada penggantian direksi maupun komisaris KRAS," jelas Silmy.