Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021, Pendapatan Astra (ASII) Naik 20 Persen ke Rp107,4 Triliun

Per Juni 2021, Astra International membukukan pendapatan Rp107,39 triliun. Nilai itu meningkat 19,6 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp89,79 triliun.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas induk Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2021. 

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2021, Astra International membukukan pendapatan Rp107,39 triliun. Nilai itu meningkat 19,6 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp89,79 triliun.

Namun demikian, ASII membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp8,83 triliun. Laba bersih itu turun 22,38 persen yoy dari semester I/2020 senilai Rp11,38 triliun.

"Penurunan laba karena pada semester I/2020 Astra membukukan keuntungan penjualan investasi di PT Bank Permata Tbk. senilai Rp5,88 triliun," papar manajemen.

Sementara itu, laba bersih per saham mencapai Rp218 pada semester I/2021. Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata, laba bersih per saham Astra pada semester I/2020 hanya mencapai Rp137.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra Internasional, menyebutkan Laba bersih per saham naik 61 persen, tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata di tahun 2020, tetapi masih lebih rendah dibandingkan tahun 2019.

Lini bisnis otomotif membaik cukup signifikan, dengan penjualan mobil naik 50 persen dan penjualan sepeda motor naik 29 persen pada semester I/2021.

Di sisi lain, bisnis Grup Astra diuntungkan dari peningkatan harga komoditas, seperti emiten pertambangan PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI).

“Sebagian besar bisnis Grup mengalami perbaikan pada semester pertama tahun 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 ketika Grup menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan terkait dengan penanggulangan pandemi COVID-19 pada kuartal kedua tahun 2020," katanya.

Meskipun kondisi bisnis telah membaik, kinerja Astra menurut Djony masih akan menantang hingga akhir tahun ini, mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi COVID-19. Namun, manajemen memastikan neraca keuangan dan posisi pendanaan Grup Astra tetap kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper