Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menghijau di Awal Pekan, Asing Incar Saham BBRI dan PGAS

Indeks komposit langsung melesat 0,47 persen ke level 6130,55 begitu perdagangan dibuka. Sebayak 209 saham menguat, 49 saham melemah, dan 202 saham sisanya stagnan.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/7/2021).

Indeks komposit langsung melesat 0,47 persen ke level 6.130,55 begitu perdagangan dibuka. Sebayak 209 saham menguat, 49 saham melemah, dan 202 saham sisanya stagnan.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Jumat (23/7/2021), indeks komposit ditutup turun 0,58 persen atau 35,85 poin ke level 6101,69. Sepanjang hari, IHSG bergerak di rentang 6166,3--6090,6.

Investor asing terpantau mencatat net sell tipis Rp13,12 miliar. Adapun saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terpantau paling banyak dilepas investor asing dengan total net sell Rp6,3 miliar.

Di sisi lain, investor asing paling banyak mengakumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp4,8 miliar, disusul PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan net buy Rp3 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan penguatan IHSG hari ini didorong oleh penguatan IHSG pada pekan lalu dan juga naiknya indeks Dow Jones sebesar 0,68 persen.

Edwin menambahkan, kenaikan harga beberapa komoditas seperti, harga minyak 0,36 persen, CPO 2,44 persen, nikel 3,22 persen, dan timah 0,93 persen menjadi sentimen positif bagi kenaikan IHSG hari ini. 

Namun di sisi lain ada beberapa sentimen negatif yang berpotensi menjadi penghalang IHSG rebound cukup besar pada hari ini, Edwin mengatakan merujuk jatuhnya EIDO sebesar 1.70 persen, emas 0.18 persen. 

Disertai dengan kembali diperpanjangnya PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 dengan sedikit relaksasi disana-sini, serta kembali diturunkannya proyeksi GDP oleh institusional lokal dan internasional ke level 3,5 persen-4,3 persen. 

Hal tersebut ungkap Edwin, otomatis akan berdampak kepada pencapaian top dan bottom line emiten.

“Pada gilirannya berpengaruh kepada target IHSG akhir tahun 2021 yang saya perkirakan berada pada level 6.350-6.400,” paparnya dalam publikasi riset, Senin (26/7/2021).

Edwin memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.061 - 6.153, dan rupiah di rentang Rp14.430-Rp14.565 per dolar AS.

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan IHSG masih akan berkonsolidasi pada perdagangan pekan ini.

"IHSG pekan depan masih konsolidasi di level 5.900 sampai 6.100, pemberitaan terkait dengan penyebaran Covid-19 masih menjadi perhatian pelaku pasar meski di sisi lain pelaku pasar juga memperhatikan sejumlah pemberitaan per emiten," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (25/7/2021).

Dari global, perhatian pasar masih seputar pemulihan ekonomi di sejumlah wilayah terutama di AS, China, dan Eropa.

Kemudian, ada pertemuan The Fed yang pelaku pasar akan mencermati langkah The Fed dalam merespon mulai tumbuhnya kegiatan bisnis di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper