Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan terus dibayangi oleh laju peningkatan kasus harian Covid-19 pada awal pekan ini, Senin (19/7/2021).
Macroeconomic Analyst Bank Danamon Irman Faiz mengatakan sentimen utama yang sebelumnya membuat rupiah tertekan dari eksternal yakni terkait ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang akan terjadi lebih cepat dan naik dua kali pada 2023.
“Apalagi realisasi inflasi US terakhir juga berada di atas konsensus pasar dan mendukung ekspektasi pasar terhadap pemulihan US yang lebih cepat,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/7/2021).
Sementara itu, dari sisi internal Faiz menyebut tekanan masih seputar kenaikan kasus harian Covid-19 di dalam negeri yang membuat proyeksi pertumbuhan tahun ini bisa lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sehingga membuat rupiah sulit bangkit.
Untuk pekan ini, Faiz memandang tekanan rupiah tetap ada seiring kasus aktif yang masih terus naik. Di sisi lain, pasar akan melihat sikap dari Bank Indonesia terkait proyeksi pertumbuhan yang baru dari rapat Dewan Gubernur BI pada pekan ini.
“All in all, kami melihat pergerakan rupiah rata-rata di satu bulan ini sekitar Rp14.487—Rp14.550 karena masih ada topangan dari likuiditas dolar AS yang melimpah akibat surplus neraca dagang kita di 1 semester kemarin yang 2 kali lipat lebih besar dari tahun lalu,” pungkasnya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri lajunya di level Rp14.497 setelah melemah 15 poin atau 0,10 persen pada level Rp14.482 pad akhir pekan lalu, Jumat (16/7/2021). Adapun sepanjang perdagangan mata uang Garuda bergerak pada rentang Rp14.497,50-Rp14.537,00.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini berakhir melemah 0,14 persen ke Rp14.517,50 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,23 persen ke 92,90
Hingga 11.47 WIB, rupiah telah terdepresiasi 0,19 persen atau 27 poin ke level Rp14.524,50 per dolar AS.
Sementara indeks dolar AS menguat 0,03 persen ke 92,71.
Hingga 10.30 WIB, rupiah telah mengalami depresiasi 0,20 persen ke level Rp14.526 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS masih bertahan menguat 0,05 persen ke 92,74.
Rupiah dibuka pada zona merah dengan koreksi 0,13 persen ke Rp14.516,50 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,05 persen ke 92,73.