Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Proyeksi IHSG Hingga Akhir 2021 Menurut MNC Sekuritas

Head of Research MNC Sekuritas Thendra Chrisnanda mengatakan, dampak peningkatan jumlah kasus virus corona di Indonesia terhadap penurunan IHSG diyakini tidak sesignifikan tahun lalu. Secara teknikal, Thendra mengatakan, saat ini IHSG masih berada pada fase konsolidasi di kisaran 5.820 – 6.134.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi menutup tahun 2021 di level 6.300. Meski demikian, potensi pelemahan dalam jangka pendek juga masih terbuka.

Head of Research MNC Sekuritas Thendra Chrisnanda mengatakan, dampak peningkatan jumlah kasus virus corona di Indonesia terhadap penurunan IHSG diyakini tidak sesignifikan tahun lalu. Secara teknikal, Thendra mengatakan, saat ini IHSG masih berada pada fase konsolidasi di kisaran 5.820 – 6.134.

Dia memaparkan, apabila mampu menembus level 6.134, maka peluang IHSG untuk kembali ke kisaran 6.300 masih cukup terbuka. “Untuk skenario utama kami, setelah menembus 6.300, target IHSG selanjutnya berada di kisaran 6.500,” jelasnya dalam Webinar MNC Sekuritas, Kamis (1/7/2021).

Di sisi lain, dia mengatakan apabila IHSG dapat menembus level support krusialnya pada 5.735, maka potensi pelemahan lebih lanjut akan semakin terbuka. Menurutnya, setelah menembus level tersebut, IHSG dapat berada di rentang 5.200 – 5.500.

Thendra menambahkan, level support krusial tersebut juga dapat menjadi patokan bagi para investor untuk melakukan stop loss. Sedangkan pada kisaran 5.200 – 5.500, aksi jual besar-besaran akan terjadi.

“Tetapi adanya kebijakan-kebijakan pemerintah dan kembalinya investor ritel diharapkan dapat menjadi bantalan untuk IHSG agar tidak mengalami pelemahan yang signifikan,” tambahnya.

Sementara itu, untuk jangka pendek Thendra memprediksi penguatan IHSG akan terjadi hingga setidaknya awal Agustus 2021. Hal ini kemudian akan diikuti oleh potensi penurunan tajam pada September 2021.

Dia menjelaskan, pelemahan tersebut akan terjadi seiring dengan menguatnya potensi tapering off oleh The Fed yang diperkirakan dimulai pada kuartal I/2022 mendatang. Hal ini juga diikuti dengan langkah bank sentral AS tersebut untuk menaikkan suku bunga acuan pada 2023 mendatang.

“Selain itu, adanya rebalancing indeks di BEI pada Oktober mendatang juga akan memicu para fund manager untuk melakukan penyesuaian ulang dalam portofolionya,” jelasnya.

Sedangkan, Thendra mengatakan proyeksi IHSG pada akhir tahun akan berada di 6.320 untuk skenario utama, 5.651 untuk skenario bearish, dan 7.221 untuk skenario bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper